Dikenal sebagai manajemen hotel yang mengusung konsep seni dan kreatifitas, Artotel Group meluncurkan layanan hotel Gamer Asylum. Layanan ini menargetkan segmentasi pasar para gamers.
Bali, sebagai salah satu destinasi wisata yang paling populer di dunia, telah mengalami kesulitan dalam mendatangkan turis mancanegara karena situasi pandemi. Dilansir dari data yang diterbitkan oleh CNN dan dikonfirmasi oleh badan pusat statistik Bali, hanya ada 45 orang turis mancanegara yang berkunjung ke Bali di tahun 2021 meskipun Bali sudah kembali dibuka untuk turis.
Dengan konsep baru itu, Artotel Sanur, Bali berharap dapat kembali menarik minat turis mancanegara untuk berkunjung ke Bali.
Artotel Sanur Bali merupakan hotel pertama di Asia yang memperkenalkan konsep kamar Gamer Asylum yang dilengkapi dengan peralatan bermain game terbaru dan koneksi internet super cepat untuk para tamu.
Konsep kamar dapat disesuaikan keinginan tamu, termasuk perlengkapan bermain game lengkap, kursi gaming, headset dan berbagai macam game yang digemari saat ini.
Konsep baru ini dibuat karena terinspirasi dari peraturan larangan bermain game di China, di mana para gamers muda hanya diperbolehkan untuk bermain game tiga jam dalam satu minggu. Larangan ini berlaku untuk segala macam perangkat, termasuk ponsel, dan peraturan ini dengan cepat menjadi salah satu topik yang paling banyak dibahas di Weibo. Dengan kamar Gamer Asylum, Artotel Sanur diharapkan dapat menjadi suaka bagi para gamers untuk dapat menikmati hobi mereka sebebas mungkin tanpa adanya larangan.
“Sebagai perusahaan yang mengusung konsep kreatif dan gaya hidup, kami selalu mencari cara untuk dapat memberikan pengalaman unik dan berbeda bagi para tamu. Dengan menyediakan pengalaman hotel yang berbeda namun tetap menyenangkan khususnya bagi para gamers, kami berharap program baru yang kami ciptakan ini bisa menjangkau target pasar yang baru,” kata Erastus Radjimin, Founder & CEO Artotel Group.