Melalui tema “KAPAS: Healing Mother Earth, Healing Ourselves”, Sukkha Citta mengundang pengunjung untuk menelusuri asal-usul pakaian. Dari pertanian ke lemari, setiap utas menjalin kembali hubungan dengan para wanita yang tumbuh dan membuat pakaian bersama dengan Ibu Pertiwi.
“Saya sendiri sudah mengikuti Sukkha Citta dari sejak lama, dan pameran ini menarik sekali untuk kita bisa melihat sebuah proses dan dampak di balik setiap pakaian yang Sukkha Citta ciptakan. Tentunya tidak mudah untuk menciptakan sebuah baju suistanable yang memiliki proses panjang, di balik karya ini ada peran ibu-ibu di pedesaan yang patut kita apresiasi,” kata Angela Tanoesoedibjo.
Di tengah meluasnya pelaku fesyen mode berkelanjutan, Sukkha Citta juga turut mendorong kesadaran masyarakat yang lebih dalam tentang pilihan pakaian. Melalui KAPAS, Sukkha Citta memperjuangkan pendekatan pertanian ke lemari pakaian sebagai obat dan pengingat bahwa mode dan alam dapat hidup berdampingan dan saling menguntungkan.
Sukkha Citta juga turut memberikan dampak yang signifikan pada 1.482 keluarga pengrajin dan petani yang terlibat, sebanyak 60 persen ibu-ibu di desa mendapatkan kenaikan pendapatan, sebesar 1.200.000 liter limbah pewarna kimia tercegah dari sungai, dan 4 sekolah kriya didanai oleh SukkhaCitta.
“Sejak didirikan 6 tahun lalu, Sukkha Citta tetap memegang teguh komitmen untuk membantu menyejahterahkan pengrajin, khususnya kaum Ibu yang berada di pedesaan tanpa meninggalkan kearifan lokal daerah setempat”, kata CEO Sukkha Citta Denica.
Sukkha Citta menghasilkan koleksi blazer, gaun, dan atasan tanpa musim, pertama kadari bahan katun regeneratif. Masing-masing dibuat dengan tangan dalam 180 hari, mulai dari penanaman, pemintalan, dan penenunan hingga penjahitan, potongan-potongan ini berfokus untuk menampilkan keindahan dan tekstur alami dari kapas dengan tetap mempertahankan nuansa netral putih dan krem. Beberapa di antaranya dibordir dengan motif KAPAS untuk merepresentasikan proses transformasi.
Pameran ini berlangsung dari 15 April hingga 15 Mei 2022 di Ashta District 8, Jakarta.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]