TTC Travel Mart kembali hadir dengan semangat mengembalikan industri pariwisata yang sempat mati suri selama 2 tahun akibat pandemi.
Setelah di awal tahun mengusung Travel Mart secara online, kali ini TTC Travel Mart diadakan secara offline pada tanggal 7 Juni di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta, dan 9 Juni 2022 di Hotel JW Marriott Surabaya.
TTC Travel Mart kali ini diikuti oleh berbagai Seller yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Di antaranya India, Korea Selatan, Thailand, Singapura, Vietnam, Jepang, Uni Emirat Arab, Turki, Spanyol, Bhutan, Slovenia, Islandia, Jerman, Kroasia, dan kota-kota di Indonesia yang terdiri dari tour operator, hotel, asuransi, tourism attraction, Holyland Operator, dan Umroh Operator.
Melihat dari situasi kondisi dan juga peraturan yang sudah lebih fleksibel membuat rekan-rekan dari Luar Negeri tidak ragu untuk menghadiri acara secara langsung agar dapat bertemu kembali dengan travel agent di Indonesia.
Kidung Pascalis, selaku Project Manager dari TTC Indonesia juga mengatakan bahwa keinginannya untuk membuat acara offline ini juga melihat dari antusiasme para pelaku pariwisata baik Seller dan Buyer yang sudah rindu untuk saling bersilahturahmi dan juga bersemangat untuk mengembalikan kehidupan pariwisata seperti sebelum pandemi.
Dengan situasi dan kondisi yang mulai terkontrol membuat TTC Indonesia berharap agar rekan-rekan dari pelaku pariwisata dapat kembali bersilaturahmi, berbagi informasi perihal info terkini dari Negaranya dan peraturan-peraturan baru yang harus diterapkan dan dipelajari.
Sehingga secara perlahan tapi pasti industri pariwisata dapat kembali hidup dan kembali memberikan servis terbaik kepada seluruh penikmat wisata di Indonesia.
Akhmed Faezal, MICE Manager dari Korea Tourism Organization (KTO)—salah satu peserta TTC Travel Mart tahun ini menyatakan, melalui TTC Travel Mart kali ini, KTO seperti diberi kesempatan untuk one stop selling. Hanya dengan duduk di meja TTC Travel Mart sudah dapat bertemu banyak dengan seluruh travel agent dari mana saja.
Untuk itu, tambah Ical—sapaan akrabnya, TTC Travel Mart menjadi momen yang tepat bagi KTO untuk menginformasikan kalau Korea sudah buka per 1 Juni 2022, kemudian sosialisasi prosedur masuk ke Korea secara dasarnya.
Sebagai informasi dasar bahwa untuk berwisata ke Korea masih diperlukan VCR. “Sebelum bernagkat ke Korea, wisatawan wajib VCR 48 jam atau 2 hari sebelumnya dan atau antigen sehari sebelumnya. Sesampainya di Korea wisatawan kembali wajib VCR. Antigen tidak diperbolehkan. Korea memang Cukup ketat. Tapi ketika hasil VCR dinyatakan negative wisatawan sudah dapat langsung melancong,” terang Ical.
Terkait vaksin, Korea menerima wisatawan yang 2 kali vaksin yang diakui oleh WHO di antaranya AstraZeneca, Mordena, Johson & Johson, dan Pfizer. “Kalau sudah booster lebih bagus. Sementara itu bagi yang vaksinnya Sinovakc diperlukan vaksin ke tiga,” urainya.
Perlu menjadi catatan, wisatawan Indonesia ke Korea sebelum pandemi Covid mencapai lebih dari 300 ribu wisatawan. Di semester kedua, pihak KTO – Jakarta, mentarget kan angka 50 persen jumlah kunjungan sebelum masa pandemi alias 150 ribu wisatawan.
Pihak KTO sendiri pun mengakui, akan ada beberapa kendala untuk berangkat ke Korea, di antaranya adalah harga tiket pesawat yang masih tinggi.
“Belum lama ini harga tiket pesawat ke Korea untuk Pergi Pulang (PP) mencapai Rp14 juta. Padahal dulu cuma Rp9 juta PP,” katanya.
Selain itu untuk land coast atau biaya hidup di sana seperti hotel, restoran, sewa kendaraan dan lainnya pun saat ini masih tinggi.
“Tapi ini wajar, karena selama 2 tahun pelaku pariwisata disana pun terpuruk. Ini menjadi momen untuk mengembalikan revenue mereka,” pungkasnya.