Judal Jadul terbentuk pada tahun 2018. Judal jadul membudidayakan daerah dan berasal dari Bogor, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, Cirebon, Bandung, Kediri, dan Yogyakarta. Judal jadul memutus rantai distribusi ke pengrajinnya langsung.
Di Jakarta Fair Judal Jadul memberikan konsep warung sederhana di desa, bangunannya terbuat dari bamboo dan atapnya terbuat dari ilalang.
Judal jadul yang disediakan di Jakarta Fair kemayoran total ada 400 item yang terdiri dari makanan, mainan, perkakas, minuman, dan kosmetik yang baru dieksplor. Beraneka ragam, seperti hasil olahan masyarakat daerah. Ada dodol yang banyak variannya, dodol ketan, dodol garut, dodol kelapa, dodol wajig, dodol betawi, dan lain sebagainya yang termasuk makanan jadul tradisional.
Best seller judal jadul di Jakarta Fair adalah makanan kering seperti mie lidih, berondong, mie gemez, permen yosan, perkakas cangkir dan mainan ayam. Judal jadul menjual satuan dan lusinan.
Tahun ini merupakan pertama kalinya Judal Jadul ikut event Jakarta Fair, meskipun perdana masyarakat dan pengunjung sangat antusias.
“Kesannya aku ke Jakarta Fair luar biasa meskipun pasca pandemi secara number transaksi dalam sehari bisa sekitar 400 sampai 700 transaksi dan 1000 item dalam satu hari weekday ya dari jam 4 sampai jam 10 malam, kita kadang jam 10 aja masih pada penuh beberapa hari ini kita closing jam setengah 11 malem karena baru pada bubar gitu,” jelas CEO Judal Jadul Arie.