Ribuan penggemar Fiersa Besari memadati area Panggung Utama Jakarta Fair Kemayoran. Fiersa menyambut penggemarnya lewat sapaan hangat.
“Lagu nanti berurutan, ya dari mulai ceria sampai galau. Kalo belum nangis belum boleh pulang, hehe,” kata Fiersa tersenyum.
Meluncur lagu Valentine yang menuturkan pujian pada sang kekasih. “Tak perlu repot berdandan atau selfi agar kekinian. Tak usah pakai pensil alis bagiku kau yang termanis..”
Penampilan Fiersa mampu mewakili perasaan penonton yang tengah dilanda kegalauan tentang asmara, pertemanan, kekasih hingga patah hati. Di antaranya Runtuh, Pelukku untuk Pelikmu, April, Waktu Yang Salah, Garis Terdepan dan banyak lagi.
Fiersa memanfaatkan momen pentasnya kali ini dengan memperkenalkan single terbarunya berjudul Pengecut. Salah satu liriknya cukup menyentuh untuk didengar. “..Aku hanya bisa memberi perhatian tapi bukan kepastian… Biarkan aku jadi penggagum rahasiamu..”
“Lagu ini berisiko belum direkam dan tidak banyak yang tau. Rencananya rilis bareng album, itu kalo mood,” kata Fiersa.
Fiersa diakhiri penampilannya meminta penonton menyanyi dan menari bersama. Tembang Celengan Rindu merubah suasana galau menjadi ceria. Lewat syair maupun aransemen musik yang nge-beat.
“Terima kasih.. kalian luar biasa. Salam hormat saya, Fiersa Besari,” ucap Fiersa mengucap salam perpisahan.
First Besari selama ini dikenal sebagai penyanyi, Youtuber sekaligus penulis. Sebagai penulis, Fiersa telah menghasilkan enam novel, dan dirinya juga terlibat sebagai salah satu pendiri Komunitas Pecandu Buku.
Kecintaannya pada dunia sastra mengantarkannya menjadi sosok yang dikagumi oleh banyak kaum muda lantaran karyanya indahnya, baik dalam bentuk tulisan maupun lagu yang mudah untuk dipahami maknanya.
Fiersa juga tercatat pernah merilis beberapa buku yang laris di pasaran, misalnya saja Garis Waktu (2016), Konspirasi Alam Semesta (2017), Arah Langkah (2018), dan Tapak Jejak (2019).
Di industri musik, rekam jejaknya pun tak kalah panjang. Beberapa single yang juga pernah dirilisnya, antara lain adalah Garis Waktu (2016), Salahkah Mengalah (2018), Pelukku Untuk Pelikmu (2019), Lekas Pulih (2020), dan lain-lain.