Duo Diskoria layak mendapatkan apresiasi. Racikan lagu-lagu Indonesia lawas dalam kemasan aliran musik EDM terdengar sangat ‘manis’ dan terbilang rugi kalau seluruh anggota badan tidak bergoyang.
Ya, Diskoria mampu membawa atmosfer panggung utama Jakarta Fair Kemayoran (JFK), Senin (11/7/2022) malam tak ubahnya sebuah lantai disko. Ribuan penonton terlihat asyik masyuk mengikuti musik yang dimainkan Diskoria dari awal hingga akhir.
Istilah disko sempat menjadi tren di era 90an. Masa-masa itu seperti dihadirkan kembali Diskoria di event JFK.
Diskoria yang digawangi Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat memainkan beberapa lagu Indonesia yang populer di masanya. Diskoria seperti membagi lagu Indonesia populer di era 70an, 80an, 90an hingga 2000an.
Mewakili era 70-80, duo ini memainkan lagu seperti ‘Prahara Cinta’ (Imaniar dan Lydia Nursaid), ‘Galih dan Ratna’ (Chrisye), ‘Juwita’ (Chrisye) dengan aransemen yang rancak.
Sejenak menurunkan dentuman tempo musiknya, Diskoria mulai menyapa penonton.
“Selamat malam Jakarta Fair, selamat malam JIExpo mau dengar apa malam ini?” ucap Merdi Simanjuntak. ” Mari bersenang-senang,” sambungnya.
Seketika terdengar lirik lagu ‘Chrisye’ by Eva Celia, “Andai aku bisa, Menjadi seperti yang kau minta, Ku jadi juwita, Kala cinta menggoda…”
Penonton pun tergoda untuk langsung nyanyi bareng sembari bergoyang heboh.
Diskoria menggeber lagi lewat ‘Khayalan’ (The Grove), ‘Oh Kasih'(Shanty), ‘Air dan Api’ (Naif Band). Penonton pun dibuat semakin berjoget lebih atraktif dan bersemangat saat Diskoria memainkan tembang ‘Berharap Tidak Berpisah’ (Reza Artamevia) dilanjutkan ‘Sinaran’ (Sheila Madjid).
Seperti memberi ruang untuk penonton istirahat sejenak, intro musik mulai disetel sedikit melunak. Namun, tidak lebih dari 1 menit kembali Diskoria ‘menghajar’ lagi lewat ’50 Tahun Lagi’ (Yuni Shara-Raffi Ahmad), ‘Gelora Asmara (Derby Romero), ‘Bagaikan Langit’ (Potret), ‘Salah’ (Potret) dan ‘Anak Sekolah’ (Chrisye).
Tak terasa peluh bercucuran membasahi baju yang dikenakan penonton. Namun tak terlihat lelah hampir satu jam lebih Diskoria menggoyang ‘abiz’ penonton lewat tembang lawas yang di aransemen lebih bertenaga.
Tempo musik pun mulai diturunkan tidak terlalu nge-beat di lagu ‘Senja Teduh Pelita’ (Maliq D’essentials). Terdengarnya lagu tersebut menjadi akhir perjumpaan Diskoria di panggung JFK.
“Terima kasih banyak sudah bersenang-senang bersama kami. God Bless you,” kata Merdi Simanjuntak.