Menteri Pariwisata dan Ekonomi KreatifSandiaga Salahuddin Uno meminta kepala daerah agar merancang dan menata waktu penyelenggaraan event di daerah masing-masing supaya tidak menumpuk di satu periode waktu tertentu.
Dalam kegiatan “KolaborAksi Regional 1 dan Regional 2” yang dihadiri kepala daerah dari sejumlah kabupaten/kota, Rabu (10/8), mengatakan penataan waktu ini sangat penting agar dapat terus menjaga momentum kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kita tahu event menjadi salah satu cara efektif dalam menarik minat kunjungan wisatawan ke satu daerah,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menurut Sandiaga, event dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan tidak hanya tentang kualitas acara, tapi juga waktu pelaksanaan agar tidak semuanya dilangsungkan dalam satu periode waktu tertentu.
Selama ini banyak pemerintah daerah menumpuk kegiatannya di akhir tahun atau semester kedua sehingga akan membuat banyak event-event di daerah berlangsung di waktu yang sama dan berpengaruh pada minat kunjungan wisatawan.
“Pesan saya, untuk event agar waktunya jangan semua bersamaan di akhir tahun atau di semester kedua tapi diratakan (di setiap bulan),” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
KolaborAksi merupakan forum yang dihadirkan Kemenparekraf sebagai upaya meningkatkan sinergi sekaligus penyelarasan kebijakan dan langkah strategis antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah terkait pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Saat acara yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, sejumlah kepala daerah dalam paparannya menyatakan ingin menjadikan event sebagai salah satu ujung tombak kegiatan dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di daerahnya masing-masing.
“Walau sektor ini yang paling terdampak akibat pandemi, tapi saat ini sudah kembali menggeliat. Pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II tumbuh 5,44 persen yang ditopang oleh pariwisata dan ekonomi kreatif di nomor dua terbesar yang tumbuh 9,76 persen,” kata Menparekraf.
Menparekraf mengajak kepala daerah untuk terus menggeliatkan pariwisata dan ekonomi kreatif dalam konsep pariwisata dan ekonomi kreatif berkualitas dan berkelanjutan.
“Posisi Indonesia naik 12 peringkat (TTDI), ini pertama kali kita melewati Thailand dan Malaysia. Juga pariwisata kita mendapatkan apresiasi karena kita bisa melewati pandemi dengan protokol kesehatan, vaksinasi, juga kebangkitan pariwisata berbasis kualitas dan berkelanjutan,” kata Sandiaga.
“KolaborAksi Regional 1 dan Regional 2” sendiri dihadiri para kepala daerah dari Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Supiori, Kabupaten Bantul, Kota Blitar, serta Kabupaten Pasaman. Mereka menyampaikan komitmen dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif dan berharap dukungan penuh dari Kemenparekraf/Baparekraf.
Wali Kota Blitar Santoso menjelaskan salah satu misi yang tercantum dalam RPJMD Kota Blitar adalah berdikari secara ekonomi yang berorientasi pada ekonomi kreatif, pariwisata, dan perdagangan berbasis digital. Fokus pengembangan yang akan dilakukan ke depan di antaranya adalah pembangunan proyek/pengembangan destinasi sesuai Perpres 80 Tahun 2019.
“Di antaranya penataan kawasan Geosite Pantai Klayar, Pantai Srau, Pantai Pancer Dorr, pengembangan wisata kompleks makam Bung Karno, Perjuangan PETA, dan Kampung Wisata Kreatif,” kata Santoso.
Hal senada disampaikan Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan. Ia mengatakan, pihaknya akan mendeklarasikan Kabupaten Bandung Barat sebagai “The Beauty of Priangan” yang didukung dengan pelaksanaan sejumlah event mulai dari Bandung Barat Triathlon, jadul festival, kuliner nusantara, dan jazz festival.
“Kami ingin Bandung Barat menjadi destinasi pariwisata kelas dunia. Ke depan kami juga ingin mendorong anak muda untuk terjun sebagai pelaku ekonomi kreatif,” kata Hengky.
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan Kemenparekraf/Baparekraf berkomitmen untuk berkolobarasi dan mendukung pemerintah daerah dalam mengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kami siap memberikan dukungan promosi, minimal di berbagai kanal media yang kami miliki,” kata Giri.
Sementara Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, mengatakan, pihaknya telah mencatat berbagai program kegiatan (event) yang disiapkan pemerintah daerah.
“Kami catat dan bagaimana kami mendukung promosi, termasuk mendorong event-event ini dapat masuk dalam Kharisma Event Nusantara. Bulan Oktober nanti kami mengundang event-event di kabupaten/kota untuk dapat diajukan melalui dinas pariwisata provinsi masing-masing,” kata Rizki Handayani.