Festival desain tahunan Bintaro Design District (BDD) kembali digelar. Kali ini BDD digelar di 33 titik lokasi di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, dengan mengusung tema “Berbagi Masa Depan”.
Lokasi 33 titik tersebut adalah Sektor 1-2 di Anindhaloka, OHIO House, Blenger Burger, Kopi Manyar, dan Pleated Screen, Sektor 3-4 di Koridor Pondok Ranji, Creativo, Depan BP, Verde House. Sektor 5-7 ada di ke Arkonin, Atelier Ririm Taman Menteng, Bitte, Antikode, dan AD House. Di Sektor 9 digelar di Sal Project, HAP, Petak 25, Graha Paramita, Taman Kebayoran, depan POM BP, MAD House, dan Digital Nativ, Perpus Kerucut, SPOA, Kandank Jurank, Lunch For My Husband, South 78, Bottega Artisan, SAiA. Open Door, Turning Point, Studio TonTon
Gelaran kali ini merupakan yang ketiga kalinya dan berlangsung selama 10 hari. Mulai 14 September 2022 sampai 24 September 2022. BDD merupakan komunitas kreatif Bintaro yang sudah terafiliasi dengan komunitas desain dunia.
BDD ke-3 ini dibuka oleh Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, di Kopi Manyar, Bintaro, Rabu (14/9). Dalam BDD III kali ini dilaksanakan beberapa acara, mulai dari open studio architecture exhibition 1×1, instalasi, online masterclass, BDD Center Competition 2022, serta pameran “KURSI” Satu Abad Desain Kursi di Indonesia.
Pilar menyampaikan komitmen Pemkot Tangsel untuk selalu mendukung komunitas-komunitas dan para pelaku kreatif yang ada di Tangerang Selatan. Termasuk mendukung gelaran Bintaro Design District yang menampilkan karya-karya dari para pelaku kreatif.
“Pemerintah Kota Tangerang Selatan sangat mendukung para pelaku industri kreatif, termasuk yang dilakukan para desainer melalui kegiatan Bintaro Design District ini,” ujar Pilar.
Dengan tema Berbagi Masa Depan, gelaran ini diharapkan dapat memasyarakatkan desain. Karena itu, para kurator dan inisiator ingin mengumpulkan pikiran dan gagasan dari seluruh pemangku kepentingan yang berpartisipasi mengenai masa depan secara bersama.
“Tema ini relevan dengan keadaan saat ini, kita harus bangkit dan berpikir maju. Jadi memang, hidup kita berubah, kita harus berpikir ke depan. Dan ternyata, tema ini sangat relevan dengan (keadaan) saat ini, bahwa kita harus bangkit dan berpikir maju. Jadi memang, hidup kita memang berubah karena kita memang harus berpikir ke depan ya,” kata kurator dan juga inisiator BDD, Budi Pradono, dalam keterangan pers di Tangerang Selatan, Rabu (14/9).
Budi melanjutkan, seseorang harus berpkir hidup yang lebih baik setelah menghadapi Pandemi Covid-19 seperti apa. Hal ini dimulai dari contoh bagaimana saat ini seseorang tidak perlu lagi bekerja di kantor, melainkan bisa dilakukan di rumah.
“Jadi, tema ini kita angkat supaya kita ingin memasyarakatkan desain,” ujar Budi. Oleh karena itu, para kurator dan inisiator ingin mengumpulkan pikiran dan gagasan dari seluruh pemangku kepentingan yang berpartisipasi mengenai masa depan bersama.