UOB Indonesia memberi penghargaan di ajang UOB Painting of the Year (POY) (Indonesia) 2022 kepada Farhan Siki, perupa berusia 51 tahun dari Daerah Istimewa Yogyakarta, atas lukisannya yang berjudul Build, Destroy, Rebuild (The Modern Sisyphus).
Farhan Siki memenangkan penghargaan UOB POY (Indonesia) dalam kategori perupa profesional dan berhak membawa pulang hadiah Rp250 juta.
“Karya seni saya memberi penekanan pada sejarah peradaban dunia dan bagaimana pembangunan tempat untuk bermukim yang nyaman dan layak selalu mendapat ancaman dari kehancuran akibat tangan-tangan manusia. Ini seperti analogi Sisyphus, tokoh dalam mitologi Yunani, yang dikutuk selamanya untuk terus mendorong batu ke atas bukit, namun batu itu jatuh tiap kali ia hampir mencapai puncak,” kata Farhan Siki di Jakarta.
“Sebagai seorang perupa profesional, saya berharap dapat mengingatkan orang lain bahwa kehidupan memang sering kali penuh dengan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tapi juga dapat mempersiapkan diri kita untuk menemukan tujuan yang bermakna dalam hidupnya,” lanjut Farhan.
Farhan berharap melalui karya seninya orang dapat merenungkan kembali tujuan hidup, berkaca kepada kesalahan-kesalahan di masa lalu, serta menemukan tujuan hidup di tengah ketidakpastian dan perubahan pesat di seluruh penjuru dunia.
Karya Farhan berhasil mengesankan panel juri POY yang terdiri dari perupa profesional ternama, yakni Dr Agung Hujatnika, kurator seni independen dan dosen di Fakultas Seni dan Desain Institut Teknologi Bandung; Farah Wardani, kurator seni dan anggota Komite Seni Visual Dewan Kesenian Jakarta; serta Syagini Ratna Wulan, seorang perupa kontemporer.
Karya seni Farhan akan diikutsertakan untuk bertanding dengan karya seni dari Malaysia, Singapura, dan Thailand dalam ajang UOB Southeast Asian POY Award, yang akan diumumkan pada boleh November 2022.
Selain itu, Farhan juga berkesempatan untuk mengikuti program residensi selama satu bulan di Fukuoka Asian Art Museum di Jepang.
Hendra Gunawan, Presiden Direktur UOB Indonesia, mengatakan bahwa ajang ini bertujuan untuk mengembangkan para perupa dengan memberi mereka kesempatan menunjukkan karya seninya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di mancanegara.
“Kami senang dapat menyelenggarakan program unggulan kami yaitu ajang penghargaan UOB POY pada tahun ini di tengah pandemi. Hal ini memberi kami kesempatan untuk melakukan yang terbaik bagi perupa di Tanah Air dengan memberikan para perupa peluang untuk memamerkan kreativitas dan budaya Indonesia yang beragam dan berwarna melalui seni,” katanya.
Sementara Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan seni rupa telah menjadi tolak ukur kemajuan sebuah bangsa.
“Saya berharap UOB Indonesia bersama program UOB Painting of the Year dapat terus membantu mempromosikan seniman dan karya Indonesia hingga ke tingkat internasional,” kata Sandiaga.
Selain Farhan, UOB POY juga memberi penghargaan kepada 3 perupa profesional lainnya, serta 4 perupa pendatang baru.
Seluruh karya seni dari keseluruhan 37 finalis ajang the 2022 UOB POY (Indonesia), termasuk delapan karya seni yang keluar sebagai pemenang, dipamerkan di Gedung AKR lantai 6 (di atas Museum MACAN), dan terbuka untuk umum setiap hari mulai dari tanggal 20 hingga 30 Oktober 2022.