Tantangan dan dinamika kehidupan yang kian kompleks dirasakan oleh masyarakat dari berbagai lapisan. Seperti halnya para pelaku bisnis yang terus berupaya menyediakan sebuah solusi bagi konsumen di tengah tantangan tersebut, tantangan-tantangan yang ada juga menjadi inspirasi ide dan gagasan-gagasan baru bagi para pelaku seni.
Umumnya, gagasan-gagasan tersebut tertuang ke dalam sebuah karya seni untuk ditampilkan di ruang publik.
Meskipun begitu, fenomena penghapusan karya seni di ruang publik yang dilakukan oleh pihak berwenang masih sering dijumpai. Hal ini menjadi bukti bahwa tidak semua pelaku seni dari semua lapisan memiliki ruang yang tepat untuk berkreasi dalam mengekspresikan ide dan gagasan mereka.
Hal tersebut mendorong dua brand penyedia fasilitas akomodasi, Bobobox dan Cartel, untuk berkolaborasi bersama dalam menyediakan ruang yang inklusif bagi para komunitas kreatif sehingga mereka dapat menuangkan kreativitas mereka di ruang publik.
Bobobox merupakan sebuah perusahaan property-technology asal Bandung yang didirikan sejak tahun 2018. Salah satu produk andalannya berupa fasilitas beristirahat yang memadukan konsep hotel kapsul dengan teknologi IoT yang terintegrasi. Sementara itu, Cartel merupakan salah satu brand hotel di bawah naungan Adhya Group yang menawarkan fasilitas akomodasi berupa hotel berkonsep art yang dikolaborasikan dengan para pelaku seni.
Dalam hal ini, Bobobox dan Cartel memiliki semangat dan komitmen yang sama dalam mendukung para komunitas kreatif tanah air agar dapat terus berkreasi. Didukung dengan keahlian dan keunggulan masing-masing pihak, kedua perusahaan berupaya menghadirkan pengalaman baru bagi pelanggan untuk dapat beristirahat sekaligus memberi ruang bagi para komunitas kreatif.
CEO Bobobox Indra Gunawan menyampaikan antusiasmenya terhadap kolaborasi yang terjalin antara kedua pihak.
“Kami antusias memperkenalkan produk terbaru hasil kolaborasi Bobobox dengan Cartel dan Adhya Group yang selanjutnya akan kami sebut ‘CRiB’, akronim dari Cartel in Bobobox. Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Bobobox untuk selalu menghidupkan semangat kolaborasi dalam upaya kami untuk memberikan kebaikan bagi siapapun, baik itu konsumen, mitra bisnis, serta dalam hal ini yaitu komunitas kreatif. Untuk itu, kami dengan senang hati menyambut komunitas kreatif yang juga memiliki semangat berbagi kebaikan dan mengupayakan perubahan melalui seni dan karya yang dihadirkan. Dengan demikian, melalui kolaborasi ini kami juga berharap dapat memberikan pengalaman tinggal di dalam sebuah kapsul modular ala Bobobox dengan nuansa yang lebih berwarna dan serat karya seni”, tutur Indra dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (28/10).
Sementara itu, CEO Adhya Group Ricky Wijaya menuturkan bahwa kolaborasi kedua perusahaan juga didasari atas adanya shared value antara pihaknya dengan Bobobox.
“Sebagai sesama pelaku bisnis di sektor perhotelan, kami memiliki semangat yang sama untuk memberikan pengalaman tinggal yang istimewa bagi konsumen kami. Lewat konsep yang Bobobox tawarkan, kami optimis dapat membawa karya seni menjadi sesuatu yang lebih inklusif dan dapat dinikmati oleh masyarakat dari berbagai lapisan”, ucap Ricky Wijaya.
Dalamm kesempatan itu, sebagai pelaku seni sekaligus Bobobox Believer, Daniel Mananta mengaku menaruh perhatian tersendiri terhadap tantangan yang kerap dihadapi oleh para komunitas kreatif.
“Sebagai seorang artis, saya percaya bahwa para pelaku seni memiliki peran yang tidak kalah penting dalam menyuarakan kritik, ide, serta gagasan mereka akan isu-isu publik yang silih berganti dari waktu ke waktu melalui karya-karya yang mereka ciptakan. Lewat kolaborasi Bobobox dengan Cartel, kami berharap kami dapat memberikan ruang yang inklusif baik bagi para pelaku seni maupun penikmat seni”, ucap Daniel.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu seniman yang terlibat dalam kolaborasi ini Redmiller Blood menyampaikan rasa terima kasih serta mengaku bangga bisa menjadi bagian dari proyek CRiB.
“Saya merasa bangga dapat terlibat di kolaborasi ini, melihat adanya semangat, misi dan tujuan yang kami sepakati bersama dalam membawa kebaikan bagi masyarakat, khususnya para komunitas kreatif. Sebagai pelaku intellectual property, saya juga percaya akan pentingnya istirahat berkualitas agar dapat meningkatkan produktivitas dan terus menciptakan karya-karya yang luar biasa. Untuk itu, melalui karya yang akan kami tampilkan pada kolaborasi ini, kami juga ingin mengkomunikasikan mengenai pentingnya tidur berkualitas di tengah kehidupan saat ini yang kian cepat dan dinamis”, ucap Redmiller Blood.
Dengan kolaborasi ini, CRiB akan menjadi produk hotel kapsul terbaru yang menggabungkan keempat prinsip Bobobox yang selalu dikedepankan, yaitu modularity, prefabrication, tech-enabled, serta aesthetic, dengan nuansa yang lebih berwarna dan sarat akan unsur seni sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh Cartel.
Saat ini, kedua belah pihak tengah mempersiapkan cabang pertama CRiB yang rencananya akan berlokasi di salah satu lokasi strategis di Jakarta. Selain menjadi fasilitas beristirahat yang menawarkan pengalaman yang berbeda bagi konsumen, setiap cabang CRiB juga akan dilengkapi dengan ruangan serbaguna yang ditujukan untuk memfasilitasi para komunitas kreatif dalam menampilkan karya dan membagikan seni mereka kepada masyarakat. Lewat cabang-cabang yang akan dihadirkan kedepannya, kedua belah turut membuktikan bahwa seni merupakan sesuatu yang inklusif dan dapat diakses oleh siapapun dengan biaya yang terjangkau.
Dalam kombinasi seni Cartel (Creative Rest (Art) Hotel) + Bobobox, dengan ini kami bangga memperkenalkan konsep akomodasi ‘CRiB’. Filosofi di balik nama CRiB adalah nama penggabungan yang berasal dari Cartel dan Bobobox. Cartel dikenal dengan konsep yang terbukti sebagai ‘Jiwa’ kreativitas melalui kolaborasi komunitas lokal (Intellectual Properties = IP); seniman, desainer, pembuat film, merk, musisi, seni pertunjukan, dan banyak lagi. Menampilkan kreativitas yang tak terbatas.
Di sisi lain, Bobobox adalah hotel kapsul berteknologi tinggi dengan nilai inti menawarkan kemudahan akomodasi melalui kenyamanan yang diperkuat dengan teknologi.