Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menparekraf Sandiaga Uno hadir dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2022 dan Santri Digital Untuk Indonesia Bangkit pada Jumat (28/10) di Ponpes An- Nawawi Tanara, Serang, Banten.
Ma’ruf Amin menyebutkan santri sebagai pejuang bangsa. Di masa dahulu santri melawan penjajah, di era sekarang santri melawan kebodohan dan kemiskinan.
“Menuju Indonesia emas 2045, dibutuhkan santri yang mumpuni, tantangan kita berjihad di bidang ekonomi digital,” kata Ma’ruf Amin.
Wapres mengapresiasi program Santri Digital Enterpreneur yang diinisiasi Menparekraf Sandiaga Uno.
“Saya minta menparekraf untuk mendatangkan ahli-ahli di bidang ekonomi kreatif dan digital ke semua pesantren di Indonesia. Ini penting untuk memberi pelatihan, sekaligus mengamati dan menganalisa tren ekonomi kreatif digital masa depan,” kata Ma’ruf Amin.
Wapres mendorong para santri perlu dilengkapi keahlian digital untuk melakukan dakwah dan melakukan kebaikan yang memiliki nilai ekonomi.
“Saya berharap para santri bisa memaksimalkan industri digital untuk kemajuan bangsa dan ekonomi syariah serta mampu mewujudkan santri digital untuk Indonesia Bangkit,” tegas Wapres Ma’ruf Amin.
Menparekraf Sandiaga Uno di tempat sama menyambut baik harapan wapres tentang pemberdayaan santri digital.
“Ada banyak tantangan ekonomi baru yang serba digital. Dan santri menjadi jawaban atas tantangan-tantangan di era digital tersebut,” kata Sandiaga
Sandiaga mengungkapkan berdasarkan data Kementerian Agama per Januari 2022, ada 27 ribu pondok pesantren dan 5 juta santri di seluruh Indonesia.
“Semisal 1 persen dari jumlah santri tersebut menghasilkan konten kreatif yang bermanfaat bagi umat, berarti ada tambahan 50 ribu konten kreator baru,” ungkapnya.
Program santri digital yang diinisiasi Kemenparekraf telah melibatkan 250 santri. Mereka telah mengikuti pelatihan intensif dari 50 pesantren..Mereka terkurasi melalui website santridigitalpreneurindonesia.com dari ratusan pesantren yang mendaftar.
“Program Santri digitalpreneur Indonesia 2022 ini, telah terlaksana di lima kota, yakni Tasikmalaya Jawa Barat, Tanah Datar Sumatera Barat, Banjar Baru Kalimantan Selatan, Bondowoso dan Sidoarjo Jawa Timur,” jelasnya.
Pesantren menurut Sandiaga bisa menjadi sumber daya manusia digital yang mumpuni dengan melakukan gercep (gerak cepat), geber (gerak bersama) dan gaspol (garap semua pontensi online)
Santri bisa berkontribusi di dunia digital yang memiliki potensi besar sebanyak 200 juta penduduk di Indonesia,” ujar dia.
Ia pun berharap para santri bisa menjadi produsen diberbagai informasi dan literasi konten-konten terbaik bernilai Islami yang bermanfaat bagi umat.
“Saya berharap santri dapat menghasilkan banyak konten kreatif bernafas Islami, mengedepankan Islam yang rahmatan lil alamin dan nantinya mampu menghasilkan generasi Islam. berakhlaktul karimah,” pungkas Sandiaga