Menparekraf Sandiaga Uno saat Peringatan Hari Santri Nasional di Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten (28/10/2022) menyebutkan tantangan era digital telah masuk ke berbagai bidang, salah satunya ekonomi.
Tantangan yang begitu besar ini lanjut Sandiaga dapat diatasi salah satunya dengan menggerakkan potensi para santri. Santri menjadi jawaban atas tantangan-tantangan yang terjadi di era digital.
Untuk itu, kata Menparekraf, kebutuhan yang begitu besar terhadap konten-konten kreatif dan digital yang bernapaskan islam dan berakhlakul karimah bisa diciptakan para santri di era saat ini.
“Inilah yang membuat kita sadar bahwa ini adalah kesempatan dan peluang yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya,” katanya.
Menparekraf mengatakan ada lima tantangan ekonomi digital yang akan dihadapi kedepan antara lain pertama Cyber Security, kedua Tight Competition, ketiga Human Resource Development, keempat Availability of Internet Access, dan kelima Regulations.
Program Santri Digitalpreneur Indonesia yang merupakan jawaban atas tantangan tersebut. Program tersebut berupa kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif saat ini.
“Harapannya, nantinya santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten-konten, serta produk bermutu yang bernilai Islami,” ujarnya.
Program Santri digitalpreneur Indonesia 2022 telah terlaksana di 5 kota yaitu Tasikmalaya (Jawa Barat), Tanah Datar (Sumatera Barat), Banjar Baru (Kalimantan Selatan), Bondowoso dan Sidoarjo (Jawa Timur).
Program santri digitalpreneur tahun ini telah membuka 1,1 juta lapangan kerja baru pada 2022.
Bahkan, pada tahun 2024 ditargetkan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Atas arahan Bapak Presiden dan Bapak Wapres tahun 2024 target kita menciptakan 4,4 juta lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutupnya.