Tekad melestarikan seni dan budaya Indonesia diwujudkan oleh Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dengan menghadirkan Pameran Bentang Bontang yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum pada tanggal 2-10 Desember 2022 di Galeri Mojisa, Sarinah, Jakarta. Pameran ini merupakan kolaborasi antara PKT dengan para seniman, sastrawan, dan budayawan Indonesia.
Terdapat 12 penyair, 14 pelukis, dan 1 kurator yang bekerja sama dalam mewujudkan galeri seni ini. Karya yang dihasilkan memperlihatkan kehidupan masyarakat Bontang dengan keindahan alam dan budaya yang ada. Potret pemberdayaan masyarakat lokal dalam mengelola kekayaan alam dan melestarikan kebudayaannya terekam dalam karya seni rupa, sastra dan tari dalam pameran ini
Sebanyak 14 pelaku seni memamerkan 108 karya seni yang merupakan hasil rekaman menyusuri PKT. Karya yang dihasilkan memperlihatkan kehidupan masyarakat Bontang dengan keindahan alam dan budaya yang ada. Potret pemberdayaan masyarakat lokal dalam mengelola kekayaan alam dan melestarikan kebudayaannya terekam dalam karya seni rupa, sastra dan tari dalam pameran ini.
Selain menampilkan karya seni rupa, dan peluncuran buku puisi, PKT juga menyuguhkan seni tari ciri khas kebudayaan Kalimantan Timur yang dikemas dalam bentuk audio visual.
Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi mengatakan Pameran Bentang Bontang yang mengangkat tema seni memanusiakan industri menjadi fokus PKT dalam menunjukkan sisi humanis dari industri pupuk dan petrokimia.
“Jika selama ini industri dikenal dengan pabrik, mesin, dan senyawa kimia, maka kini PKT ingin memperlihatkan sisi yang berbeda dari sebuah industri yang dapat dirasakan oleh masyarakat melalui sentuhan karya seni yang dihadirkan pada Pameran Bentang Bontang,” kata Rahmad Pribadi, di Jakarta.
Dalam menghadirkan pameran ini, PKT telah berkolaborasi dengan para seniman, sastrawan, dan budayawan Indonesia, yaitu salah satunya dengan mengajak seniman legendaris Indonesia Butet Kartaredjasa sebagai perupa yang terlibat dalam proses Pameran Bentang Bontang.
“Nilai seni, budaya, dan sisi humanis itu nyatanya saling mengikat satu sama lain, sehingga dihadirkan karya yang mewakilkan makna mendalam akan ikatan ketiga hal tersebut, yang dimana juga menyiratkan nilai kekayaan budaya tanah air,” ujar Butet Kartaredjasa.
Pameran ini sendiri juga menjadi momentum peluncuran Buku Antologi Puisi: Entropi: Bontang yang menjadi awalan dalam rangkaian menyambut perayaan HUT ke-45 PKT.
Ada begitu banyak nilai budaya yang mereka sisipkan dalam setiap mahakarya yang ditampilkan pada Pameran Bentang Bontang ini.
Ke depan, melalui hadirnya Pameran Bentang Bontang maka dapat menarik minat masyarakat luas untuk berkunjung serta menyaksikan langsung keindahan destinasi wisata kebudayaan Bontang dan turut memberikan dampak kepada nilai perekonomian masyarakat lokal.