Penyedia transportasi daring inDrive berkolaborasi bersama Gardu House menghadirkan seni mural di Jalan Kendal, Jakarta Pusat, atau lebih dikenal dengan Terowongan Kendal yang berkonsep konsep #SentuhanManusia.
“Dengan inisiatif #SentuhanManusia, kami ingin menggarisbawahi hilangnya elemen manusiawi saat berinteraksi dengan aplikasi di setiap hari kehidupan kita,” kata Creative Team Lead APAC inDrive Adrian Ho di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
“Ketika kita menggunakannya, aplikasi (beserta algoritma di dalamnya) tidak begitu peduli tentang emosi kita, tidak ada empati. Tapi dengan teknologi kami, kami menyediakan kembali keleluasaan interaksi manusia, dan itulah yang dimaksud dengan #SentuhanManusia,”sambungnya.
Medium mural menurut Adrian menjadi salah satu cara terbaik yang dapat mendorong masyarakat berinteraksi di ruang publik di tengah-tengah kesibukan dan keseharian mereka.
Terdapat enam seniman lokal yang mengekspresikan gagasan mereka mengenai #SentuhanManusia menjadi suatu karya yang memenuhi dinding Terowongan Kendal. Keenam seniman yaitu Koma, Ezhafad, Yessiow, Cord5, Wacky, dan Ochigvra.
Art Director Gardu House Bima Chris menjelaskan bahwa enam mural yang masing-masing dibuat oleh masing-masing seniman menunjukkan gaya atau style yang beragam dan berbeda-beda, ada yang bergaya stensil, realis, hingga pop.
“Masing-masing artist diberi kebebasan sama inDrive untuk mengekspresikan karyanya dan style-nya dengan satu tematik yaitu #SentuhanManusia,” kata Bima.
Dia menambahkan durasi pembuatan seni mural tersebut memakan waktu sekitar satu minggu khusus untuk menggodok ide ditambah tiga hari untuk eksekusi karya.
“Di Terowongan Kendal secara jam kerja sangat tinggi traffic-nya. Jadi kami baru bisa mengerjakan itu di jam 11 malam sampai 5 pagi di tiga hari itu (tiga hari untuk eksekusi),” ungkap Bima.
Menurut Bima, padatnya aktivitas oleh banyak orang di Terowongan Kendal menjadi tantangan tersendiri untuk menyelesaikan karya sehingga para seniman baru mengerjakan mural hanya pada saat jam-jam sepi.
“Di Terowongan Kendal secara jam kerja sangat tinggi traffic-nya. Jadi kami baru bisa mengerjakan itu di jam 11 malam sampai 5 pagi di tiga hari itu (tiga hari untuk eksekusi),” ujar Bima.