Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi inisiatif para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali bersama Teman Parekraf Nasional (TEPANAS) menghadirkan paket wisata kopi (Coffee Tour) yang menawarkan wisatawan pengalaman menarik dalam menikmati kopi.
Sandiaga mengatakan wisata kopi sangat potensial untuk dikembangkan dan direplikasi di wilayah lain.
Melalui wisata kopi, wisatawan tidak sekadar diajak menikmati kopi khas Tanah Air, juga akan dipandu mengenal lebih jauh tentang kopi. Mulai dari datang ke kebun kopi, mengenal jenis-jenis kopi, cara pengolahan, sampai dihidangkan sambil berinteraksi langsung dengan petani kopi.
“Wisata kopi ini sangat berpotensi untuk dikembangkan. Wisata kopi ini yang ditonjolkan justru pengalamannya untuk mengenal lebih jauh tentang kopi, kemudian mencoba dan akhirnya membawa pulang kopi tersebut,” kata Menparekraf.
Salah satu daerah yang telah mengembangkan wisata kopi adalah Kintamani Bali. Kedepannya akan dikembangkan ke berbagai daerah penghasil kopi di Tanah Air, khususnya di lima destinasi pariwisata super prioritas.
Menparekraf Sandiaga optimistis inisiasi dalam menghadirkan paket wisata ini akan menarik minat wisatawan karena menawarkan pengalaman wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Dengan paket wisata kopi, wisatawan khususnya anak muda jadi lebih mengenal kopi Indonesia,” kata Sandiaga.
Dalam wisata kopi ini para pelaku usaha pariwisata (travel agent) akan bekerja sama langsung dengan petani lokal sehingga diharapkan akan memberikan dampak yang positif terhadap para petani terutama dalam meningkatkan produktivitas.
“Saya berharap ASITA dapat ikut mendorong agar restoran juga cafe, dan hotel dapat memberdayakan petani lokal. Mendapatkan suplai kopi dari para petani, sehingga akan memperkuat ketangguhan industri,” ujar Sandiaga.
Dengan target wisatawan di tahun 2023 yang lebih tinggi dari tahun lalu, diharapkan hadirnya paket wisata ini dapat memperkaya pilihan wisatawan dalam berkunjung ke Indonesia.