Memasuki tahun ke-37 penyelenggaraan TTC Travel Mart tahun ini kembali menggelar annual event bursa wisata bertajuk TTC Travel Mart International. Acara digelar di dua kota besar sekaligus yakni di Jakarta di Redtop Hotel, pada Selasa (14/2) dan di Surabaya, di Hotel JW Marriott pada (16/2).
Kidung Pascalis, Project Manager TTC Indonesia saat berlangsungnya acara, Selasa (14/2) mengatakan secara grafik setelah pandemi Covid-19, TTC Travel Mart International mulai meningkat meskipun belum 100 persen seperti sebelum pandemi. Namun semangat para sellers dan buyers terus tumbuh.
“Dari data TTC Travel Mart International tahun lalu, total meja sellers di Jakarta hanya 60 dengan total 60 sellers, dan di Surabaya sekitar 40 meja saja. Tahun ini di Jakarta total meja mencapai 88 meja dan di Surabaya 40-an lebih. Ada peningkatan seller sekitar 50 persen dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Kemudian dari sisi buyers lanjut Pascal, banyak juga pemain baru bermunculan. Respon buyers pun terlihat antusias. Data registrasi buyers yang ikut di Jakarta, jumlahnya di atas seribu peserta. Kemudian yang di Surabya data buyer yang registrasi lebih dari 450 buyers.
Pada penyelenggaraan TTC Travel Mart International 2023 ini, tercatat ada peserta dengan negara tujuan destinasi baru, seperti Pakistan, Iran, Jordania, Afrika, dan China.
“Paling mengejutkan adalah China. Ketika border dibuka, biro perjalanannya langsung mengikuti TTC Travel Mart International dan ini kali pertama juga bagi China mengikuti event ini,” urainya.
Semenjak adanya pandemi, yang patut disimak adalah beragamnya profil sellers. Banyak sellers rata-rata ingin mencoba pangsa pasar Indonesia.
“Ada juga sellers yang belum pernah bermain sebelumnya. Serta ada juga sellers yang sudah percaya diri dan ingin fokus kembali berjualan di tahun ini,” terang Pascal.
COMO Hotels and Resorts dan Thompsons Gateway
Sementara itu, COMO Hotels and Resorts, brand mewah untuk akomodasi yang tersebar di berbagai negara, mengaku baru kali pertama mengikuti TTC Travel Mart International di dua lokasi sekaligus yakni di Jakarta dan Surabaya.
Taufik Rahman, Senior Global Director of Sales Asia Pacific mengatakan pihaknya mengikuti annual event ini hanya mentargetkan brand COMO dapat dikenal oleh buyers dari Indonesia.
“Selain itu penyelenggaraan TTC Indonesia memiliki networking yang luas, Jakarta dan Surabaya memang menjadi pangsa pasar yang potensial dan sangat besar. “Di dua kota ini, kami ingin menawarkan pengalaman perjalanan yang mewah, personal, serta fasilitas yang dapat dipilih secara individual di setiap properti COMO berada,” katanya.
Taufik menambahkan, COMO Hotels and Resorts adalah adalah perusahaan berbasis di Singapura yang mengoperasikan hotel di Fiji, Perth, Australia, Bali, Indonesia, Phuket & Bangkok, Thailand, Italia, Maladewa, Turkiye & Caicos Island, dan Bhutan.
“Melihat arus ekspansi hospitality yang cepat, COMO Hotels and Resorts telah memilih untuk menyempurnakan model keramahtamahannya untuk memberikan eksklusifitas kepada para tamu dan loyalisnya yang membuat merek ini begitu istimewa,” terang Taufik.
Begitu pula Iris Tee, Assistant Director of Sales Thompsons Gateway PTE LTD, Tour Operator yang menjual destinasi Afrika Selatan, mengatakan ia melihat pangsa pasar Indonesia sangat besar. Apalagi yang dibidiknya adalah wisatawan yang benar-benar mapan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mengikuti TTC Travel Mart International yang digelar di Jakarta dan Surabaya ini.
“Sebetulnya kita mempromosikan dan menjual Afrika Selatan di Indonesia sudah dilakukan 30 tahun lalu. Cuma memang masih belum digarap secara maksimal,” katanya.
Iris mengaku memang ada kendala kenapa pangsa pasar Indonesia belum tergarap secara maksimal. Di antaranya adalah belum adanya penerbangan langsung ke destinasi-destinasi alam terbuka (adventure) yang ada di Afrika. Jadi wisatawan Indonesia harus terlebih dahulu transit ke Singapura.
Karakteristik wisatawan yang menyambangi Afrika adalah wisatawan insentif yang dalam jumlah besar dengan lama perjalanan minimal tujuh hari, dengan usia antara 30-40 tahun. Dan destinasi favorit di antaranya, Kota Johannesburg, Victoria, dan lain sebagainya. Jumlah wisatawan Indonesia yang masuk ke Afrika Selatan dalam setahun rata-rata 200 orang per tahun.
“Dengan mengikuti travel roadshow seperti mengikuti TTC Travel Mart ini diharapkan makin banyak wisatawan Indonesia yang berkunjung ke sana,” pungkas Iris.