Hadir dalam kesempatan itu Kasudin Kebudayaan Jakarta Selatan Puspla Dirdjaja, Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), General Manager Arcadia by Horison serta para sesepuh dan pelaku seni ondel-ondel.
Puspla Dirdjaja mengatakan digelarnya Munas ini menujukkan bahwa pelaku seni ondel-ondel sudah lebih terorganisir dan sudah ada asosiasinya yakni ASOI. Diharapkan dengan adanya organisasi ini keberadaan mereka bisa lebih Optimal, bisa lebih mendukung menampilkan kreatifitasnya serta kesejahteraannya, dan bisa lebih mudah terorganisir.
“Kami berharap melalui asosisi ini, mereka bisa melakukan kegiatan-kegiatan lain yang bekerja sama dengan intansi pemerintah, badan usaha serta lembaga lainnya. Dalam rangka melestarikan kebudayaan Betawi yaitu Ondel-ondel, juga untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku seniman tersebut,” ucap Puspla.
Puspla menambahkan pihaknya juga terus membina pelaku seni ondel-ondel ini, agar meraka bisa lebih eksis. “Dan pelestarian budaya ondel-ondel bisa menjadi akomodasi bagi kesejahteraan yang baik bagi mereka,” pungkasnya.
Sementara Pembina Asosisi Ondel-ondel Indonesia (ASOI) Ramdani menambahkan, dari hasil kumpulan saat ini suda ada 40 sanggar yang berada di wilayah Jabobdetabek. Mereka mempunyai aspirasi agar dapat terealisasi.
ASOI merupakan suatu wadah di mana dapat berkordinasi, bagaimana anggota sanggar yang ada didalam ASOI bisa muncul, dari segi keseniaannya maupun UMKMnya agar terus melestarikan budaya dan mengajak teman-teman untuk lebih produktif.
“Bukan hanya kratifitasnya, kami akan merangkul, membina dan mengarahkan pengamen ondel-ondel, agar ikon kebudayaan ondel-ondel ini dipakai untuk lebih layak. Target awalnya akan kita buakan sanggar dan kita daftarkan kelembaga instansi terkait yaitu Sudin kebudayaan dan Lembaga Kebudayaan Betawi, Dengan hal seperti itu mereka akan lebih di hargai dan ketika ada kegiatan kesienian terpilih dari Sudin Kebudayaan di wilayah masing-masing sanggar tersebut akan tersalurkan dan masyarakat akan lebih terhibur, dan tidak akan lagi tercecer para pelaku seni ondel-ondel yang akan mengamen keliling kampung,” ucap Ramdani.
Lebih lanjut Ramdani mengatakan Ondel-ondel bukan hanya dipakai untuk pajangan tetapi bagaimana ondel-ondel setiap kegiatan yang sifatnya kebudayaan, itu menjadi suatu tertunjukan utama, jadi bukan hanya sebatas asal ada aja. “Pekerjaan rumah (PR) kita adalah bagaimana kita dapat memberikan pertunjukan yang lebih menarik, lebih professional dan lebih kreatif lagi agar mengangkat kembali kebudayaan betawi yaitu ondel-ondel di kancah internasional,” ujarnya.
General Manager Hotel Arcadia by Horison mengapresiasi kebudayaan ondel-ondel di Jakarta sangat luar biasa. Kami sangat mendukung dan memberikan tempat bagi para pelaku seni ondel-ondel untuk memamerkan hasil kerajinan ondel-ondel di hotel Arcadia by Horison, agar menjadi suatu center dan sport sebagai salah satu objek atau pusat kerajinan dari pelaku seniman ondel-ondel, ucapnya.