Partisipasi Indonesia di ajang bursa pameran pariwisata internasional terbesar dunia “ITB Berlin 2023” berhasil membawa hasil positif dimana Paviliun Indonesia sukses membukukan potensi nila devisa sebesar Rp5,3 triliun.
Selama tiga hari kegiatan, industri pariwisata yang difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan pameran, promosi, dan penjualan produk parekraf tanah air di ITB Berlin 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam “Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Senin (13/3/2023), menyambut baik hasil positif ini yang dipastikan akan memperkuat kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat.
“Alhamdulillah ITB Berlin yang merupakan pameran pariwisata internasional terbesar di dunia telah rampung. Selama tiga hari kami memberikan fasilitasi kepada industri pariwisata Indonesia untuk eksis kembali di (ITB) Berlin setelah hampir lebih dari dua tahun kita terdampak oleh pandemi,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Partisipasi Indonesia di ajang bursa pameran pariwisata internasional terbesar dunia “ITB Berlin 2023” berhasil membawa hasil positif dimana Paviliun Indonesia sukses mendapatkan 303.682 pax wisatawan atau setara dengan devisa senilai Rp5,3 triliun, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam “Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona (13/3/2023).
Paviliun Indonesia hadir dengan konsep “Visit Wonderful Indonesia 2023: Explore Our New Destinations”. Terdapat 64 industri pariwisata yang difasilitasi Kemenparekraf/Baparekraf sebagai co-exhibitor dan juga pemerintah daerah seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kabupaten Bone.
“Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur saya umumkan hari ini bahwa 303.692 pax atau senilai 101,3 persen dari target, setara dengan Rp5,3 triliun berhasil kita bukukan,” kata Sandiaga.
Selain ke Jerman, Menparekraf Sandiaga juga melakukan kunjungan kerja ke Hong Kong. Dalam kesempatan itu Menparekraf menghadiri undangan dari Bloomberg Singapore dan HK ASEAN Foundation untuk membahas arah pembangunan Indonesia ke depan yang berkonsep pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals dengan pendekatan sustainable tourism dan sustainable environement, juga fokus kepada energi baru dan terbarukan, kesehatan, digitalisasi, dan hilirisasi di sektor industri.
“Kami menawarkan kebutuhan investasi di 5 destinasi super prioritas, 8 kawasan ekonomi khusus, juga total Rp230 triliun potensi investasi di berbagai sektor dan subsektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Sandiaga.
Dari beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditawarkan, termasuk potensi investasi di KEK yang akan segera diluncurkan yakni KEK Kura-Kura Bali. KEK tersebut merupakan kawasan ekonomi khusus yang diharapkan akan mentransformasi Pulau Serangan menjadi destinasi unggulan berkelas dunia yang berkebudayaan, mengedepankan kearifan lokal dengan fokus kepada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Termasuk beberapa pembangunan infrastruktur seperti marina dan resort, total investasinya Rp104 triliun untuk 30 tahun ke depan,” kata Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan, pihaknya juga bertemu dengan diaspora Indonesia di Hongkong untuk memperluas akses pembiayaan khususnya untuk peningkatan kualitas produk UMKM diaspora Indonesia yang berada di luar negeri. Salah satu produk yang dipromosikan adalah Pari Keling.
Untuk mendukung program Indonesia Spice Up the World, Menparekraf meluncurkan program “Indonesian Restaurant Fundraising (IndoStar)” yakni sebuah sebuah platform akses pembiayaan pertama bagi pengembangan bisnis restoran Indonesia di luar negeri. Kehadiran program IndoStar diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha bagi pengembangan bisnis restoran Indonesia di luar negeri, khususnya mengejar target berdirinya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri.
“Ini adalah pengembangan bisnis restoran di luar negeri yang akan menyentuh para diaspora, membuka dan mengelola 4.000 restoran baru dan juga restoran yang sudah beroperasi agar menjadi jejaring Indonesia Spice Up the World,” kata Sandiaga.
Sandiaga berharap hasil dan program yang dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf bersama berbagai pihak dapat menjadi pembangkit juga pembuka peluang usaha dan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.