Ditilik dari segi aksesibilitas, desa ini memiliki jarak tempuh 58 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari Bandara Internasional Minangkabau.
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap kreativitas masyarakat Desa Kubu Gadang, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar), dalam berinovasi menghadirkan atraksi wisata yang unik dan menarik.
Sandiaga mengungkapkan masyarakat desa ini memiliki kekompakan dalam berinovasi yang berhasil memodifikasi kearifan lokal tradisi Minangkabau menjadi paket-paket wisata berupa kesenian, kuliner, hingga permainan dan kesenian tradisional seperti randai, silek lanyah, dan tari-tarian tradisional yang berbalut edukasi.
“Kekompakan Kubu Gadang ini menunjukkan bahwa negeri kita ini memiliki kearifan lokal (yaitu) gotong royong. Selain itu atraksi yang ditawarkan juga menarik dan beda dari yang lain,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan melalui terobosan ini, Desa Wisata Kubu Gadang bisa berperan aktif dalam upaya pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat Padang Panjang dan sekitarnya.
“Mudah-mudahan dari Desa Kubu Gadang dan desa wisata lainnya bisa lahir suatu terobosan untuk penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024,” katanya.
Sementara Wali Kota Padang Panjang, Fadly Amran, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kemenparekraf dan dewan juri ADWI 2023 telah memilih Kubu Gadang sebagai salah satu 75 desa terpilih.
“Saya mengikuti sekali perjuangan dari para pengurus desa ini dan semangatnya luar biasa,” kata Fadly bernada bangga.