Quantum Temple merilis koleksi NFT “Paths to Alango” menghadirkan ragam aspek unik dari warisan budaya Bali di masing-masing koleksi.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mengatakan pihaknya telah diperkenalkan pada Quantum Temple tahun lalu. Tanpa berpikir dua kali untuk memberikan dukungan penuh.
“Pada intinya, model baru ini memberikan nilai serta melindungi budaya dan budayawan atau seniman Indonesia,” kata Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo.
Peluncuran koleksi NFT “Paths to Alango” dilakukan pada 21 Maret 2023 di L’Atelier des Lumières Paris, Prancis, sebagai acara side event dari Paris Blockchain Week 2023. Total ada 11 NFT yang diluncurkan dalam koleksi “Paths to Alango”.
Koleksi perdana ‘Paths to Alango’ menyajikan Bali dalam 11 film etnografis orisinal yang tersedia dalam bentuk NFT yang dapat dikoleksi.
Setiap NFT mewakili aspek unik dari warisan budaya Bali, seperti tarian tradisional, kuil-kuil bersejarah, situs-situs warisan, serta filsafat yang ada di Bali. Semuanya difilmkan di lokasi dengan latar belakang lanskap budaya yang menakjubkan.
Dengan melibatkan masyarakat setempat, antropolog, dan ahli warisan budaya, “Path to Alango” menghasilkan NFT yang akurat dalam menggambarkan kekayaan budaya yang ada di Bali.
Sebab, dirancang tidak hanya sebagai sumber pendapatan namun juga sebagai pemeliharaan warisan budaya, pelestarian, serta promosi pengetahuan dan komunitas leluhur Bali.
Dari 11 NFT yang diluncurkan, salah satu koleksi yakni “Royal Topeng” berhasil mencatatkan sejarah dengan menghasilkan transaksi sebesar 97 ribu dolar AS hanya dalam waktu 15 menit.
“Hal ini mengingatkan kita bahwa hubungan manusia melalui kesenian dan budaya dapat dirasakan di era digital,” ucap Angela.
CEO dan Founder Quantum Temple, Linda Adami, mengatakan dari total transaksi koleksi tersebut sebesar 40 persen akan diberikan kembali kepada masyarakat Bali dan diabadikan melalui penggunaan teknologi blockchain.
Selain itu, 5 persen dari hasil lelang juga dialokasikan untuk dana dampak sosial guna membantu meningkatkan kesejahteraan komunitas.
Penyaluran royalti NFT dilakukan dengan transparan kepada para pemelihara budaya sebagai penghargaan nilai pekerjaan dan memberikan aliran pendapatan yang lebih adil bagi masyarakat setempat secara berkelanjutan.
“Kami sangat antusias dalam meluncurkan koleksi perdana NFT warisan budaya, ‘Paths to Alango’ yang menampilkan Bali, dalam lelang bersejarah NFT pertama, ‘Royal Topeng’.
“Mengabadikan tradisi budaya dan pengetahuan tentang blockchain, memungkinkan jalur baru bagi pengelolaan warisan budaya secara positif serta penyaluran manfaat sosial-ekonomi yang transparan bagi para praktisinya dan komunitas yang terlibat,” kata Linda Adami.
Penyaluran royalti NFT yang transparan dan diberikan secara langsung kepada masyarakat Bali turut memberikan kontribusi yang berkelanjutan bagi komunitas setempat.
“Kami juga berharap hal ini memperbarui definisi nilai-nilai pariwisata budaya dan menghubungkan wisatawan yang gemar bepergian dengan masyarakat setempat di seluruh dunia,” ungkap Linda Adami.
Setelah peluncuran pilot project, rencananya akan dikembangkan konsep Artifact dan Travel Experience NFTs di Bali dan destinasi lain di Indonesia. Hal ini akan memberikan pengalaman wisata yang lebih berkesan dan inovatif.