Ini merupakan kegiatan pengobatan gratis pertama setelah pandemi. Sebelumnya pengobatan gratis dalam rangka Waisak digelar pada 2019.
Sejak pagi warga berdatangan menuju tenda besar di Taman Lumbini. Di tenda itu ada poli gigi, poli umum, poli bibir sumbing, dan lainnya. Antusiasme warga begitu tinggi. Mereka sudah memadati area, bahkan sebelum kegiatan dimulai.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP Walubi S Hartati Murdaya mengatakan Walubi untuk kesekian kalinya membantu warga yang kurang mampu dalam bidang kesehatan.
“Jadi yang bisa tersentuh sampai 8.000 warga dalam dua hari. Terima kasih kepada semua pihak yang bekerja sama, ingin mengisi hidupnya supaya tidak sia-sia,” kata Hartati di lokasi acara.
“Waktu pandemi kan dilarang, tidak boleh, jadi kira-kira empat tahun dilarang. Begitu diperbolehkan lagi ya mbludak (membeludak pesertanya),” ujarnya.
Pengobatan gratis ini melibatkan dokter dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dokter Polri, dokter RSUP Dr Sardjito, dan dokter dari rumah sakit lain. Total tenaga medis, paramedis, analis, apoteker yang terlibat sekitar 400. Orang.
“Per hari kita targetkan sekitar 8000 pasien, dengan asumsi pada tahun 2019 kita melayani 8000 pasien juga,” kata dr Hendrikus Chandra L , Wakil Direktur RS Paramita Tangerang, yang terlibat dalam kegiatan pengobatan gratis itu.
Dikatakan, hasil screening sehari sebelumnya untuk katarak ada 142 pasien dan bedah minor hampir 200 pasien, dengan target operasi katarak sebanyak 50 pasien.
“Untuk operasi katarak harus ke rumah sakit, untuk itu kita bekerja sama dengan Rumah Sakit Tentara Magelang. Dan untuk operasi bedah minor ada di lokasi sini, di Taman Lumbini,” jelas dr Hendrikus.