Prosesi dan acara ritual diawali dari Candi Mendut pada pukul 06.30 WIB. Iring-iringan prosesi kemudian berjalan hikmat menuju Candi Borobudur, melewati Candi Pawon. Diikuti ribuan umat Buddha.
Di sepanjang jalan menuju Borobudur, warga menyemut di pinggir-pinggir jalan sepanjang sekitar 3 km itu.
Secara umum, prosesi detik-detik Waisak terangkai sebagai berikut:
Jam 06.30-08.30 WIB: Prosesi dari Candi Mendut ke Candi Borobudur
Jam 08.30 WIB: Penyalaan lilin dan dupa
Jam 10.15-10.25 WIB: Renungan Waisak oleh Maha Bhiksu Dutavira Mahasthavira
Jam 10.25-10.35 WIB: Tuntutan Meditasi menyambut detik-detik Waisak
Jam 10.35 WIB: Meditasi menjelang detik-detik Waisak
Jam 10.41.19 WIB: Detik-detik Waisak 2567 BE 2023 (ditandai dengan pemukulan gong 3x dan pemercikan air suci, membacakan paritta Jayanto, umat bersikap Anjali)
Jam 10.50 WIB: Meditasi selesai (ditandai dengan pemukulan gong 1x)
Jam 10.50-11.26 WIB: Pesan Waisak oleh Guru Vajradhara Chamgon Kenting Taisitupa Rinphoce ke 12 secara virtual
Jam 11.26-13.00 WIB: Doa bersama, Doa Waisak dan diakhiri denga Pradaksina (berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak 3 kali)
Jam 13.00 WIB: Umat kembali ke tenda masing-masing Majelis untuk melaksanakan ritual masing-masing Majelis di Taman Lumbini.
Jam 16.30-17.30 WIB: Pembukaan pintu masuk peserta memasuki lokasi Festival Lampion di Marga Utama.
Jam 17.35-17:45 WIB: Demonstrasi tata cara penerbangan lampion oleh Bhikkhu yang bertugas
Jam 17.50-17.55 WIB: Pembacaan panitia dipimpin oleh Ketua Bhikkhu Sangha
Jam 18.15-18.17 WIB: Ketua Sangha menyalakan lilin utama dengan Api Abadi dari Mrapen yang telah disakralkan.
Jam 18.17-18.30 WIB: Meditasi Metta Bhavana dilanjutkan pesan Waisak.
Jam 18.30-18.45 WIB: Parita pemberkahan
Jam 19.00 WIB: Acara seremonial peringatan Waisak Nasional 2023
Jam 19.30 WIB: Pelepasan lampion
Penetapan peringatan detik-detik Waisak di Indonesia menggunakan patokan astronomi. Prosesi detik-detik Waisak ini hanya ada di Indonesia dan merupakan warisan pendahulu umat Buddha sebagai lambang persatuan umat Tionghoa, Jawa, dan Bali.