Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menegaskan konser Coldplay “Music of the Spheres World Tour” di GBK, Senayan, Jakarta pada Rabu (15/11/2023) akan tetap dilaksanakan meskipun ada ancaman dibuat rusuh.
Mengantisipasi hal tersebut Sandiaga mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencegah gangguan konser Chris Martin cs yang paling ditunggu-tunggu pecinta musik Indonesia
“Kita telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum. Kita akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar konser ini berjalan dengan nyaman, aman, dan menyenangkan,” ujar Sandi di di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Sandiaga mengatakan menghormati semua pendapat terkait konser pemilik lagu Yellow ini ke Indonesia, termasuk yang menolak. Ia menegaskan konser Coldplay “Music of the Spheres World Tour” tidak dapat ditunda apalagi dibatalkan.
“Semua keinginan untuk berpendapat telah difasilitasi dan tentunya kita hormati, tapi konser ini semua sudah menunggu dan sudah masuk dalam kaidah koridor hukum kita. Semua pihak kita ajak untuk menyukseskan konser Coldplay,” tegas Sandiaga.
Sandiaga menambahkan pihaknya juga telah meminta promotor untuk mempersiapkan konser dengan matang agar tidak muncul masalah apapun saat konser maupun setelah konser.
“Persiapan dan konser harus berjalan lancar karena ada beberapa konser dalam beberapa hari terakhir mengalami kendala,” jelasnya
“Ini harus kita pastikan, jangan sampai Coldplay mengalami masalah. Kita harus pastikan konser ini akan berlangsung mulus dan tentunya berdampak ekonomi Indonesia,” lanjutnya.
Diungkapkan Sandiaga konser Coldplay memiliki dampak bagi perekonomian Indonesia. Ia menargetkan keuntungan hingga sekitar US$75 juta atau sekitar Rp1,17 triliun (kurs Rp15.675) dari total 60 ribu hingga 80 ribu penonton.
“Sesuai prediksi sejak awal kami, US$1.000 hingga US$1.500 (sekitar Rp15,6 juta hingga Rp23,5 juta) per pax,” pungkas Sandiaga.