Photovoltaic & Storage (PVS) ASEAN 2023, yang dihelat pada 11-14 November 2023 di ICE BSD, Tangerang, merupakan konferensi dan pameran industri tenaga surya yang menampilkan beragam produk serta teknologi terkini.
Di antaranya independent and grid systems, solar charges, solar energy supplies for transportation, tracking systems, thermal storage, on- and off-grid storage, software, solar cells, solar thermal power plants, dan lain sebagainya.
Selain membuka peluang bisnis, acara ini menjadi ajang pertemuan bagi para pakar industri, profesional dan pemangku kepentingan di industri energi tenaga surya.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Follow Me International Exhibition, Pte, Ltd dan Clarions Events Asia.
“Komitmen pemerintah untuk mendorong transisi energi dan menetapkan target Net Zero Emission pada 2060 terus ditingkatkan. Transisi energi ini juga menjadi komitmen pemerintah untuk memperluas akses terhadap teknologi yang terjangkau dan bersih,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI Nezar Patria mewakil Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutan opening ceremony Hari Listrik Nasional (HLN) ke-78-Enlit Asia-PVS ASEAN.
“Hal ini dapat mendorong pemulihan ekonomi berkelanjutan dan lebih hijau. Para pemangku kepentingan di sektor energi berkumpul dalam pameran energi terbesar di Indonesia dalam rangka Hari Listrik Nasional (HLN) ke-78,”sambungnya.
Sementara Toerangga Putra, President Director, PT Adhouse Clarion Events, sebagai representasi Clarion Events Asia di Indonesia mengatakan bagi distributor/suppier/retailer produk energi tenaga surya, perusahaan EPC, Penghasil Listrik Independen (IPP), utilitas, kawasan industri, perusahaan energi, tambang, dan manufaktur, acara ini ditujukan untuk mereka.
“Karena Anda akan menemukan pengalaman, keahlian dan wawasan dari para ahli untuk menambah pengetahuan sekaligus membangun koneksi berharga yang dapat membantu dalam karir atau bisnis Anda,” ujarnya.
Yue Mi, Presiden, Follow Me International Exhibition, Pte, Ltd, sangat senang dengan penyelenggaraan perdana acara ini. Pihaknya sangat senang dan bangga untuk mengumumkan peluncuran perdana pameran Photovoltaic & Storage (PVS) ASEAN di Indonesia.
Sebagai penyelenggara, menyaksikan dimulainya acara transformatif ini membawa kebahagiaan yang luar biasa bagi kami. PVS ASEAN tidak hanya mewakili sebuah pameran, tetapi menjadi simbol inovasi, kolaborasi, dan kemajuan dalam industri teknologi surya.
“Kami sangat bersemangat untuk menyediakan platform bagi bisnis, ahli, dan penggemar untuk berkumpul, bertukar ide, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. Selamat datang di bab pertama PVS ASEAN, tempat di mana perkembangan teknologi tenaga surya akan berkembang dan membuka peluang bisnis di Indonesia,” sambut Yue Mi.
Seperti diketahui Presiden Jokowi telah meresmikan PLTS Terapung Terbesar di ASEAN. Pemerintah Indonesia berencana memasang pembangkit listrik tenaga surya untuk mencapai kapasitas hingga 19 GWp (gigawatt peak) pada tahun 2025, 108 GWp pada tahun 2030, dan 1.492 GQp pada tahun 2050.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Presiden Joko Widodo telah meresmikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung atau Floating Solar PV di Waduk Cirata, Jawa Barat pada Kamis, 9 November 2023 lalu.
PLTS Terapung berkapasitas 192 Mega Watt Peak (MWp) ini digadang-gadang dapat menjadi PLTS Terapung terbesar di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) atau terbesar ketiga di dunia.
Seiring meningkatnya kebutuhan energi di Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan sekitar 7% per tahun, menjadi faktor kombinasi termasuk pertumbuhan penduduk, urbanisasi, dan pembangunan ekonomi.
“Dibutuhkan banyak pasokan energi di negara ini, dan energi surya dapat memainkan peran penting dalam memenuhi tingginya permintaan,” ujarnya.
Toerangga menambahkan, dengan rencana ambisius tersebut, Indonesia memerlukan sumber daya dan teknologi panel surya mobil, terutama digunakan untuk memproduksi solar wafers berukuran besar, silikon hitam, dan silikon monokristal ultra-tinggi, serta silikon multi- kristal dan multi-kristal.
PVS Asean Conference & Expo 2023 menjadi media kolaborasi antar pelaku industri tenaga surya melalui konferensi, expo fotovoltaik, dan penyimpanan yang diharapkan dapat menemukan beragam produk dan teknologi terkini.
Adapun beragam produk yang dapat ditemukan pada ajang PVS Asean 2023 ini diantaranya, Sistem Fotovoltaik terdiri dari Sistem, independen dan grid, pengisi daya tenaga surya, pasokan energi surya untuk transportasi, sistem pelacakan, serta sistem PV lainnya.
Selain itu, produk penyimpanan terdiri dari penyimpanan termal, solusi penyimpanan komersial, penyimpanan di dalam dan luar jaringan, serta produsen baterai.
Kemudian, komponen dan peralatan juga akan dilengkapi dengan produk sel surya kristal 7 panel PV film tipis, inverter dan trafo, sistem pemantauan, pengukuran dan kontrol, pemutus sirkuit CC, cobies, konektor dan komponen lainnya.
Produk teknologi termal matahari juga dilengkapi dengan turunannya seperti, pembangkit listrik tenaga panas matahari, proses pemanasan, teknologi AC dan pendingin, desain teknik pemantauan pengukuran serta sistem kontrol.
Pameran ini juga didukung oleh sejumlah asosiasi diantaranya seperti Asean Centre For Energy (ACE), Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), IDCTA, Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI), Asosiasi Pengusaha TIK Nasional Indonesia ITC Business Association (APTIKNAS), Center for Sustainable
Terakhir, Infrastructure Development (CSID), TREC, Green Product Council Indonesia, dan Green Building Council Indonesia.