Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Uno optimistis kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2024 akan semakin baik.
“Nilai devisa pariwisata sudah mencapai angka yang sangat signifikan dari target yang sudah ditetapkan,” ujar Menparekraf Sandiaga di Jakarta.
Begitu juga untuk nilai ekspor produk ekonomi kreatif. Hingga Juni 2023 sudah mencapai 11,8 miliar dolar AS.
Hasil “Expert Survey” dalam outlook pariwisata dan ekonomi kreatif 2023/2024 menyebutkan, sebanyak 77 persen pakar menilai kondisi pariwisata dan ekonomi kreatif dalam keadaan yang baik-baik saja dan 36 persen optimistis kondisi pariwisata di tahun 2024 akan bisa melewati angka sebelum pandemi.
“Paling membuat kami optimistis adalah nilai tambah produk ekonomi kreatif juga menunjukkan angka yang sangat signifikan,” ujar Sandiaga.
Pertumbuhan nilai tambah ekonomi kreatif tertinggi ada di sektor transportasi dan pergudangan, jasa lainnya, penyediaan akomodasi, serta makan dan minum.
Per triwulan III tahun 2023, nilai tambah ekonomi kreatif telah mencapai Rp1.054 triliun atau sekitar 82,13 persen dari target sebesar Rp1.279 triliun.
“Terlihat (target) ini akan tercapai, malah akan ada di atas target,” kata Sandiaga.
Hal yang sama juga tercatat pada devisa ekspor ekonomi kreatif yang telah mencapai 17,4 miliar dolar AS. Dari tujuan negara ekspor ekonomi kreatif, Amerika Serikat masih menjadi tujuan ekspor terbesar dengan subsektor fesyen, kriya, dan kuliner masih mendominasi.
“Dengan fluktuasi dan ketegangan geopolitik, kami berharap ini tidak akan berdampak kepada hasil akhir (target) yaitu di atas 27 miliar dolar AS,” kata Sandiaga.
“Kinerja ekonomi kreatif Indonesia kita harapkan akan lebih baik. Karena itu teman-teman semua jangan ditinggalkan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia,” pungkasnya.