Menparekraf/Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyebut sektor ekonomi kreatif (ekraf) sebagai salah satu lokomotif utama dalam mendorong kemajuan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan dalam ASEAN-UK Creative Economy Policy Roundtable.
Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya pada “ASEAN-UK Creative Economy Policy Roundtable” di AYANA Midplaza Jakarta, Selasa (26/3/2024) menyebutkan bahwa ekonomi kreatif merupakan pilar ekonomi masa depan seiring dengan peralihan dari ekonomi ekstraktif, menuju sesuatu yang lebih mengedepankan inovasi, adaptasi, dan kreativitas.
“Seluruh dunia pun telah mengakui ekonomi kreatif berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Dan resolusi ini juga menunjukkan potensi untuk peningkatan pendapatan, ekspor, hingga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat,” ujar Sandiaga.
Data pada 2023 menunjukkan bahwa ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia sebesar 24,32 miliar dolar AS dan nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp1.414 triliun atau setara dengan 94 miliar dolar AS. Angka tersebut dipengaruhi oleh tiga subsektor ekonomi kreatif unggulan tanah air yakni kuliner, fesyen, dan kriya.
“Kontribusi ekonomi kreatif di bidang kuliner mencapai 42 persen,” kata Sandiaga.
Di samping kemajuan pesat sektor ekonomi kreatif, tentu ada tantangan dan rintangan yang perlu diantisipasi dan disikapi dengan cermat.
Keberadaan AI atau kecerdasan buatan juga dirasa berdampak terhadap terbukanya lapangan pekerjaan di masa depan.
“Namun kami yakin beberapa bagian dari ekonomi kreatif akan membutuhkan waktu yang sangat lama agar AI dapat menyamainya. Misal kreativitas dan pemikiran inovatif manusia,” ujarnya.
Kemenparekraf disebut Sandiaga, melakukan langkah-langkah strategis guna memperkuat infrastruktur ekonomi kreatif dan memitigasi dampak dari perlambatan ekonomi global, di antaranya meningkatkan akses pembiayaan, meningkatkan manajemen IP (Intelectual Property), menciptakan dan memperluas jejaring ekonomi kreatif, hingga meningkatkan kapasitas SDM pelaku usaha parekraf.
“Langkah-langkah tersebut tentu dilakukan melalui aksi kolaboratif agar memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan kesejahteraan yang lebih baik,” pungkasnya.