UN Tourism bekerja sama dengan Kemenparekraf/Baparekraf akan menggelar 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific yang akan berlangsung di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, pada 2-4 Mei 2024.
Acara ini akan dihadiri sekitar 200 peserta yang berasal dari UN Tourism officials, pemimpin industri pariwisata dari Asia Pasifik, dan akademisi dari beberapa universitas di Korea, Vietnam, Malaysia, Jepang, Australia, dan Indonesia.
Konferensi akan menekankan peran perempuan pada sektor pariwisata dengan menghadirkan beberapa tokoh penting perempuan sebagai pembicara. Di antaranya Perdana Menteri Samoa, Menteri Pariwisata Filipina, Menteri Pariwisata Laos, Menteri Pariwisata Thailand, Menteri Pariwisata Sierra Leone, dan Wakil Menteri Pariwisata Maldives.
Sekretaris Kemenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, dalam rapat koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Rabu (27/3/2024), mengatakan konferensi ini bertujuan mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam industri pariwisata.
“Acara ini juga sangat efektif untuk promosi pariwisata Bali dan turut mengangkat Poltekpar Bali selaku panitia utama dari penyelenggaraan UN Tourism Conference ini,” kata Ni Wayan Giri.
Giri menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan tujuan yang lebih luas dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan merupakan implementasi salah satu komponen dari Sustainable Development Goal’S (SDG’S) yakni kesetaraan gender dan pertumbuhan ekonomi.
“Setelah penutupan konferensi, akan diselenggarakan green action berupa carbon footprint offsetting dan juga technical tour karena ini event-nya pariwisata,” lanjutnya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyatakan kesiapannya mendukung penyelenggaraan konferensi UN Tourism tersebut.
“Terima kasih karena Bali kembali dipercaya untuk menjadi tuan rumah acara internasional. Hal ini berarti bahwa Bali dianggap sudah aman untuk penyelenggaraan acara MICE. Untuk kesuksesan acara ini, tentunya diperlukan dukungan dari berbagai pihak,” kata Tjok Bagus Pemayun.
Melalui rapat koordinasi tersebut, telah diidentifikasi beberapa hal yang perlu disiapkan. Di antaranya terkait visa bagi delegasi, penggunaan lounge untuk VVIP dan VIP, kebutuhan jumlah dan jenis pohon yang akan ditanam, perencanaan media dan titik publikasi, suvenir untuk pembicara dan peserta, serta performance yang akan ditampilkan.
Sebelumnya, rapat koordinasi didahului dengan audiensi Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, dengan Pj. Gubernur Bali yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dan Kepala Bagian Protokol, Ketut Arsana.