Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri peringatan hari film nasional yang jatuh setiap tanggal 30 Maret yang diselenggarakan oleh Festival Film Bulanan (Fesbul) di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Provinsi Banten, Jumat (29/3/2024).
Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya di Gedung Rektorat Ruangan Multimedia, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, mengajak pelaku subsektor film untuk memperkuat fondasi perfilman di Indonesia.
Apalagi, Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam dunia perfilman. Dengan keberagaman budaya, alam, dan warisan sejarah yang kaya, Indonesia menawarkan beragam hal menarik bagi para sineas dan pembuat film. Film-film Indonesia pun banyak yang telah mengukir jejaknya di panggung internasional, memenangkan penghargaan, dan meraih apresiasi dari penonton global.
“Jadi saya ingin mengucapkan hari Film nasional 2024, perkuatlah industri film Indonesia, karena film menjadi alat efektif untuk mempromosikan dan memperkuat citra positif Indonesia,” kata Menparekraf.
Menparekraf menjelaskan, film berperan dalam membentuk identitas bangsa, memperkuat kebanggaan nasional, serta mempromosikan keindahan dan kekayaan Indonesia di panggung dunia agar bangsa ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pemerintah mengakui pentingnya industri film sebagai salah satu pilar ekonomi kreatif negara kita. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistem yang mendukung, dengan kebijakan dan regulasi yang tepat, untuk mendorong pertumbuhan dan kemakmuran industri film.
“Jadi pemerintah terus mendorong industri ini dan kita akan menciptakan peluang yang lebih terbuka bagi anak-anak muda. Dengan akses yang lebih luas kita yakin anak-anak muda bisa mengembangkan bakatnya secara berkualitas dan penuh totalitas,” kata Menparekraf.
Untuk mencapai potensi penuh industri film Indonesia, Menparekraf mendorong kolaborasi antara pemerintah, para pelaku industri, dan masyarakat secara luas.
“Perlu kolaborasi, bukan hanya kami dari Kemenparekraf, tapi juga dari akademisi dan dari temen-temen pemerintah daerah, dari teman-teman industri, teman-temen dunia usaha, juga teman-teman dari komunitas, maupun dari media. Nah ini dukungan yang berkelanjutan dan menciptakan iklim kondusif yang kreativitas dan totalitas,” kata Menparekraf.
Menparekraf pun mendorong agar Untirta memperbanyak sekolah film maupun workshop agar semakin banyak mahasiswa yang berani untuk membuat film positif dan dipertontonkan kepada masyarakat luas.
“Karena mereka ini kan sekarang pegang Hp di situ ada kamera kan bisa membuat film pendek 7 menit, 5 menit bahkan 1 menit, karena pernah tercatat pemenang short film tanpa suara itu hanya di bawah 1 menit,” kata Menparekraf.