Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
Film Lafran hingga 20 Juni 2024, telah keliling ke-22 kota dalam tajuk Maraton Pertunjukan Khusus. Kurang lebih 220 layar digunakan untuk mengakomodasi 28.000-an penonton.
Acara Maraton Pertunjukan Khusus, 20 Juni 2024 menjadi rangkaian acara nonton bareng sebagai bentuk apresiasi terhadap antusiasme penonton di seluruh Indonesia, utamanya para kader HMI, simpatisan maupun penonton umum.
Film yang telah rilis 20 Juni 2024 ini untuk permintaan acara nonton bareng terus mengalir. Banyak penonton berpendapat bahwa film Lafran saat ini menjadi pembeda ketika tren film-film horor dan drama perselingkuhan masih kuat dalam menarik penonton ke bioskop.
“Kami ingin film biografi seperti Lafran ini bisa menginspirasi anak-anak milenial saat ini. Ucapan Pak Lafran bahwa saya lillahi ta’ala untuk Indonesia itu semacam semangat dalam memperjuangkan sesuatu dengan cara tidak instan. Semangat tentang wawasan kebangsaan yang ingin kami bagikan kepada penonton,” jelas Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Ketua Presidium MN Kahmi sekaligus Produser Film Lafran.
Ahmad Doli Kurnia optimis setelah melihat antusiasme penonton di 22 kota yang dihadirinya. Anggota KAHMI, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dan simpatisan bergerak dan menyelenggarakan acara Pertunjukan Khusus secara maraton.
“Jakarta dan Lampung menjadi kota awal perjalanan Maraton Pertunjukan Khusus film Lafran. Meskipun ini film sudah rilis secara nasional namun tidak akan berhenti melakukan pertunjukan khusus”.
“Kami ingin target minimal 150 ribu kader HMI maupun simpatisan menyaksikan film Lafran, baik sebelum dan sesudah film dirilis secara resmi di 20 Juni 2024 nanti,” tegas Arief Rosyid, Produser Eksekutif film Lafran.
Arief menambahkan film biografi seperti Lafran ini harus dibuat dan harus ada untuk membuka ruang-ruang kesadaran, menginspirasi dan memotivasi anak-anak muda masa kini.
“Saat ini, film Lafran ini seakan menjadi film ‘laen’. Sukses bertubi film-film horor menjadikannya sebagai film arus utama, kondisi ini seakan menisbikan film-film biografi seperti Lafran. Itu sebabnya, kami menyebut film Lafran ini sebagai film ‘benar-benar laen’,” gurau Deden Ridwan, salah satu produser film Lafran menyitir satu judul film box office 2024 .
Film Lafran merupakan produksi Majelis Nasional (MN) KAHMI, Reborn Initiative dan Radepa Studio. Diproduksi sejak 2019, lalu terkendala pandemi, kemudian dilanjutkan proses pasca-produksi hingga rilis di 2024.
Disutradarai Faozan Rizal, film ini diperankan pemain-pemain seperti Dimas Anggara, LalaKarmela, Mathias Muchus, Tanta Ginting, Ariyo Wahab, Rangga Natra, Ratna Riantiarno, Farandika, Nabil Lunggana. Lokasi produksi berada di Sipirok (tanah kelahiran Lafran Pane), Padang Sidempuan, Yogyakarta dan Jakarta.
Film biografi Lafran ini bertutur tentang pahlawan nasional Lafran Pane, pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Perjuangan Lafran mendirikan HMI diwarnai menguatnya perdebatan tentang keislaman dan nasionalisme setelah Indonesia Merdeka.
Bagi Lafran Pane, mahasiswa adalah kelompok non-partisan dan independen yang bisa menjadi gerakan dalam memperjuangkan semangat keindonesiaan, menjadi wadah perjuangan bagi tegaknya bangsa dan umat.
Lafran Pane merupakan adik dari sastrawan pejuang, Sanusi dan Armijn Pane. Kedua kakaknya menjadi inspirasi perjuangan Lafran kecil sebelum ia pindah ke Jakarta. Lafran kemudian melanjutkan pendidikan di Yogyakarta.
Pemikiran tentang organisasi mahasiswa yang independen, tidak terafiliasi pada partai politik hingga kesadaran memperjuangkan nilai-nilai keindonesiaan, membentuk idealisme perjuangan Lafran Pane.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berdiri pada 5 Februari 1947 pada akhirnya menjadi organisasi kampus terbesar hingga saat ini. Termasuk dalam melahirkan tokoh-tokoh pemimpin Indonesia masa kini.
Semangat perjuangan Lafran Pane layak menjadi teladan bagi kader-kader HMI, simpatisan maupun penonton film Indonesia. “Pikiran dan semangat Lafran Pane soal keindonesiaan menjadi aktual dan kontekstual dalam menjaga keutuhan bangsa dan umat”.