Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
Komposer senior kenamaan Ria Prawiro membuat gebrakan berbeda dalam menyajikan karya terbarunya.
Ria lewat single terbarunya bertajuk “Merapat” hadir dalam kemasan musik yang berbeda dari biasanya. Kali ini lewat sentuhan classic disco era 80an.
“Hahaha… biasanya lagu saya mellow romantic ya. Saya memang pernah ada di era classic disco, kangen adalah hal yang lumrah ya. Saya ada di momen kejayaan genre ini dan saya menikmatinya,” ujar Ria Prawiro sumringah.
Ria menegaskan bahwa rilisan lagu ini, bukan sengaja ikut tren musik classic disco yang mendapat angin segar di musik Indonesia. Sebut saja seperti Diskoria Selekta, LaleIlmanNino, Disko Pantera hingga para Disc Jockey yang kembali lagi ke classic disco.
“Saya pribadi penulis lagu amatiran. Setiap lagu yang saya tulis keluar begitu saja. Ngga ikutan tren ini itu. Nah jika pendengar musik Indonesia bisa menerimanya, wah ya terimakasih sekali,” tandasnya.
Lewat single ini pula, Ria berkolaborasi bareng Wanda Omar, penyanyi yang juga pemain bass, istri komposer Andre Dinuth.
Ihwal proses kreatif pembuatan lagu yang unik dan menarik ini pun diutarakan Ria dengan penuh semangat .
“Arranger Andre Dinuth mungkin masih SD ketika era ini on top. Vokalisnya Wanda Omar pun demikian. Sebuah challenge bagi saya untuk guyub merancang lahirnya ‘Merapat’. Berbagai referensi saya gelar untuk menyeret mereka masuk dan memahami pernak pernik classic disco’s world,” kata Ria.
“Hasilnya kita seperti mendengar keindahan musical “More Than A Woman” nya Bee Gees,” sambungnya.
Bakal terdengar lebih ‘wah’, Ria sudah merintis konsep versi berbeda dari“Merapat” yakni dengan balutan orkestra
“Classic disco memang identik dengan live string orkestra. Saya sudah lock siapa yang bakal saya daulat, berharap semua prosesnya lancar dan result-nya pun memuaskan,” ungkap Ria.
Ria Prawiro mengaku sangat beruntung dikelilingi musisi muda yang sangat berbakat. Sharing session dengan gitaris Andre Dinuth dan keyboardis Juan Mandagie yang menurutnya sebuah proses kreatif yang indah dan produktif.
“Mereka menangkap apa yang saya mau, kemudian berlanjut workshop. Lantas saya pilih Wanda Omar untuk menyanyikannya, sekaligus bermain Bass,” kata Ria.
Ria memilih Wanda Omar sebagai mitra kolaborasi bukan tanpa alasan. Ia melihat Wanda memiliki pergaulan yang intens, berkarakter lucu serta terbuka. Itu yang membuat Ria jatuh hati untuk memilih Wanda untuk melantunkan“Merapat”.
Selanjutnya Ria lantas mengajak Wanda masuk dalam era kejayaan classic disco.
“Lucu deh, Wanda dapat merasakan memahami dan menghayati lagu dan musik genre ini. Padahal ini musik era saya masih muda,” ujar Ria tergelak.
Terhitung pilihan Ria ini sebuah pilihan yang berani, mengingat Wanda lebih dikenal sebagai Basis perempuan.
“Jangan salah loh, ‘Merapat’ ini singles saya yang ketujuh,” sergah Wanda.
Wanda yang sebelumnya telah merilis beberapa lagu solo seperti Serius Tapi Santai (2023) dan Pretty (2019) merasa terhormat dan senang hati dapat menyanyikan karya Ria Prawiro.
“Kebetulan kami belakangan ini sering dengerin playlist yang nyaris sama, yaitu Pop 70’s dan 80’s, ya, ini juga yang bisa aku katakan semesta mendukung,” ucapnya.
Perpaduan Ria Prawiro dan Wanda Omar telah menegaskan transformasi informasi berbasis bahan dengaran dan kisah unik adalah medium yang ampuh untuk menyeret generasi millennial masuk ke era Classic Disco.