Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – Pameran teknologi terbesar di Indonesia, Indocomtech 2024 berlangsung selama 5 hari dari 30 Oktober-3 November 2024 di Hall 8 ICE BSD, Tangerang.
Gencarnya arus teknologi informasi digital di Indonesia khususnya dalam hal Artificial Intelligence (AI) mendorong Indocomtech yang kini sudah 30 tahun eksis untuk terus beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman yang begitu dinamis. Kini tak sekedar pameran komputer dan gawai semata, tetapi telah bertransformasi menuju pameran teknologi informasi digital yang komprehensif.
“Dengan mengangkat tema #TechITAround. Kami ingin menghadirkan kali ini sesuatu yang berbeda, ambiance kesiapan pelaku usaha menyambut era AI kami hadirkan melalui keterlibatan aktif mereka menampilkan teknologi inovatif dan solutif selama pameran berlangsung,“ jelas Ketua Steering Committee Indocomtech 2024, Prof Dr. Marsudi Wahyu Kusworo.
Sebanyak 174 booth dari 121 perusahaan industri teknologi dari dalam dan luar negeri, mulai dari kategori Gadget and Accessories, Consumer Electronics, Gaming Gear, Commerce Solution, Smart Home Appliance, Life Style, Transportation Technology hingga Software hadir menampilkan beragam produk dan layanan terbaik.
Dari jumlah tersebut, Marsudi tak menampik bahwa saat ini penguasaan dan inovasi teknologi digital dominan dikuasai oleh pihak asing. Namun besarnya potensi SDM yang dimiliki Indonesia membuatnya optimis karena hadirnya Indocomtech menjadi ajang bagi eksistensi inovator muda berkarya.
“Kita akui, bicara teknologi digital, hampir semuanya produk asing. Padahal anak muda kita tidak kalah pintar dan kreatif, mampu membuat inovasi yang solutif. Indocomtech memberikan ruang eksistensi bagi anak muda berkarya. Diharapkan, dari Indocomtech lahir inovator-inovator muda dengan karya kompetitif, tidak kalah dengan produk luar.“ jelasnya.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan di masa pemerintahannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai target 8 persen, dari sebelumnya yang cukup stabil di 5 persen.
Untuk mencapai target, penguasaan teknologi dan penerapannya di segala sektor terutama manufakur adalah kuncinya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap para pelaku industri teknologi dalam negeri, Indocomtech menggandeng berbagai asosiasi, termasuk MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia).
Di gelaran Indocomtech 2024, partisipasi asosiasi ditunjukkan melalui penyampaian insight tentang Technology Driven oleh Sigit Puspito Wigati Jarot, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional (INFRATELNAS) MASTEL.
Indocomtech juga turut dihadiri oleh Aspiluki (Asosiasi Piranti Lunak Teknologi Indonesia) untuk.memperkenalkan beragam produk piranti lunak (software) karya anak bangsa. Berdiri sejak tahun 1990, anggota Aspiluki kini telah mencapai 200 anggota.
“Aspiluki hadir sebagai bagian dari transformasi yang dilakukan oleh Indocomtech dalam mendukung industri teknologi lokal. Kami berharap gelaran ini dapat membuat masyarakat luas mengenal kualitas piranti lunak dalam negeri yang nyatanya bisa bersaing, tak kalah canggih dari buatan luar,“ Jelas Ashari, Wakil Ketua Bidang Pelayanan Anggota Aspiluki.
Sebanyak 6 anggota Aspiluki ikut serta dalam gelaran ini. Mereka menawarkan niche dan fungsi yang berbeda-beda, di antaranya ada Neekosa yang bergerak dalam pelayanan cloud, Sumosor di bidang rantai pasok (supply chain) dan logistik, Super Edu yang berfokus pada sekolah pintar dan e-Library, Melkhior Teknologi yang berfokus pada konsultan IT berbagai perusahaan, Altius People di bidang manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan Jaybod di bidang cloud.
Partisipasi asosiasi lainnya hadir dari ACHI (Asosiasi Cloud dan Hosting Indonesia). Sudah ada sejak 2017, asosiasi ini menjadi wadah bagi para pelaku industri cloud dan hosting dalam negeri untuk berbisnis dan berkolaborasi.
Beberapa jenama yang tergabung di antaranya adalah Qwords, Rumahweb, BiznetGio, CBNCloud, IDWEBHOST, Infinys dan Masterweb. Indocomtech 2024 menjadi kali pertama ACHI berpartisipasi. Dalam event kali ini, Rendy Maulana Akbar selaku Ketua Umum ACHI turut berbagi insight tentang Business Insider.
“Kami mengapresiasi Indocomtech karena dapat menambah feedback sekaligus sebagai exposure bagi cloud dan hosting di Indonesia.“ tutur Aura, Qwords Account Excecutive.
Indocomtech juga menyuguhkan beragam inovasi teknologi baru yang memudahkan layanan masyarakat sekaligus meningkatkan produktivitas di berbagai sektor strategis nasional, mulai dari sektor pertanian, kesehatan hingga pendidikan.
Pada sektor pertanian misalnya, kini para pelaku di bidang pertanian tak perlu kerepotan lagi dalam mengurus tanaman yang mereka rawat. Telah hadir drone canggih dari DJI Agriculture Tribuana yang berperan dalam memudahkan petani dalam melakukan pemupukan, penyemprotan dan bahkan penyiangan tumbuhan.
Pengunjung bisa menyaksikan penerbangan drone ini di area outdoor Indocomtech.
Dengan menggunakan drone khusus, para pegiat pertanian juga dapat melihat survei kesehatan berdasarkan klorofil masing-masing tumbuhan.
Bekerja sama dengan APDI (Asosiasi Pengguna Drone Indonesia) drone khusus pertanian ini telah digunakan di berbagai daerah di Indonesia, terutama area Sumatera.
Di sektor kesehatan, pengunjung dapat menyaksikan, bahkan mengecek secara langsung hasil InBody Check Up di booth RS Fatmawati. Hanya dengan membayar biaya sebesar Rp50.000, pengunjung dapat mengetahui hasil tentang tubuh mereka berdasarkan usia, berat badan dan tinggi badan, mulai dari body composition analysis, muscle-fat analysis, dan obesity analysis, sekaligus berkesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter ahli gizi.
Pada sektor yang sama, Badan Usaha Milik Muhammadiyah, PT. Surya Ahda Digital (Sadigi) menghadirkan terobosan lewat Rumah Sakit Digital Terpadu. Telah ada sejak 2002, inovasi ini telah membantu berbagai dinas kesehatan dan 150 Rumah Sakit di berbagai daerah di Indonesia dalam melayani kesehatan masyarakat Indonesia berupa rekam medis yang akurat.
Sementara di sektor pendidikan, Sadigi menghadirkan teknologi berbasis aplikasi yang memungkinkan pihak sekolah dalam memantau perkembangan murid dari waktu ke waktu, mulai dari mengetahui makanan apa yang dikonsumsi hingga layanan Unit Kesehatan Siswa (UKS) yang diakses oleh siswa.