Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar di Jakarta.
Pertemuan ini membahas pemanfaatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) dan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
“Pertemuan ini terkait kolaborasi antar-Kementerian yang bisa memanfaatkan DTSEN sebagai konsep pengelolaan data terpadu. DTSEN akan fokus pada data sosial ekonomi setiap warga negara dengan klasifikasi tingkat kesejahteraan sosial,” ujar Menekraf Riefky.
Manfaat strategis dari DTSEN ini bertujuan untuk menyatukan berbagai data yang selama ini tersebar di berbagai instansi Pemerintah sehingga dapat digunakan secara efektif untuk perencanaan, implementasi, dan evaluasi kebijakan.
Menekraf menambahkan kerja sama instansi Pemerintah dalam berbagi data ini untuk mencapai tujuan bersama.
“DTSEN berfungsi sebagai basis data utama yang mendukung pelaksanaan program Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) khususnya dalam upaya pengentasan kemiskinan,” imbuhnya.
“Diketahui sebagian besar pelaku ekraf merupakan kategori berdaya dan mandiri, maka upaya Kemenekraf dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem lebih fokus pada upaya fasilitasi penguatan backward and forward linkages dari rantai nilai yang diciptakan oleh pelaku ekraf,” sambungnya.
Menko PM, Muhaimin Iskandar mengungkapkan DTSEN punya 5 indikator kemiskinan seperti kultural, struktural, relatif, absolut, dan ekstrem. Fokusnya terkait perkembangan data kemiskinan ekstrem yang sudah capai 3,1 juta penduduk di Indonesia.
“Dari jenis indikator kemiskinan ekstrem yang kekurangan akses makanan, air bersih, dan layanan kesehatan akan diatasi problematikanya dengan tiga tahapan. Pertama, kita akan tingkatkan bantuan khusus. Kedua, kita akan memberi akses kepada yang produktif dari segi usia sehingga ada peningkatan kapasitas skill. Ketiga, kita akan dorong mereka untuk lebih mandiri dan meninggalkan posisi level miskin ekstrem ini,” ujar Muhaimin Iskandar.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi; Menteri Sosial, Saifullah Yusuf; Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi; Menteri UMKM, Maman Abdurrahman; Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani; Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasari; dan Kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko.