
Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
Bertemu di Perumahan Karyawan SIL-SIP, Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, PT Sebakis Inti Lestari (SIL) dan PT Sebuku Inti Plantation (SIP) melakukan ritual adat Tolak Bala.
Acara ini merupakan bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal masyarakat Dayak Tidung serta doa bersama demi keselamatan dan kesejahteraan seluruh karyawan serta lingkungan sekitar.
Ritual adat Tolak Bala dipimpin oleh Ketua Dewan Majelis Adat Dayak Tidung Kabupaten Nunukan M. Yusuf bin Haji Ibrahim, dan diikuti oleh manajemen serta karyawan SIL-SIP.
Prosesi sakral ini mencakup pembacaan doa adat, pelepasan dua ekor kambing ke alam bebas, serta simbolisasi pembersihan area kerja dari energi negatif.
“Kami mengapresiasi PT SIL dan PT SIP yang tetap menjaga tradisi dan menghormati budaya lokal. Ritual ini bukan hanya warisan leluhur, tetapi juga bentuk harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Terakhir dilakukan 10 tahun lalu, harapannya bisa dilakukan rutin setiap tahunnya,” ungkap M. Yusuf bin Haji Ibrahim.
Estate Controller Hardaya Plantation Group (HPG) Sesri Hendra Wandi, S.T.P., S.H., M.H., menegaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat adat.
“Kami percaya bahwa menjaga keseimbangan dengan alam dan budaya setempat adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Seperti filosofi adat mengatakan, ‘Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.’ Walau karyawan berasal dari daerah yang berbeda, kami berkomitmen untuk mengikuti adat dan budaya tempat kami bekerja. Melalui ritual ini, kami berharap operasional perusahaan berjalan lancar, aman, dan membawa manfaat bagi semua pihak,” kata Sesri Hendra Wandi.
Perwakilan Manajemen PT SIL – PT SIP Choini Candra, menambahkan bahwa keterlibatan aktif perusahaan dalam budaya lokal merupakan bagian dari strategi menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan penuh kebersamaan.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh karyawan dan komunitas sekitar merasa dihargai. Dengan mendukung tradisi ini, kami juga memperkuat hubungan sosial yang lebih erat di lingkungan kerja,” ujarnya.
General Manager SIL-SIP Andy Setiawan Pane berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang semakin memperkuat sinergi antara perusahaan dan masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan budaya yang mempererat persatuan. Ke depan, kami akan terus berkolaborasi dengan komunitas lokal demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif,” tutup Andy Setiawan Pane.
