Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID- RUNCING (Ruang Belajar Untuk Cilincing), program non-thesis di bawah naungan LSPR Institute yang berfokus pada tujuan SDG nomor 4: Pendidikan Berkualitas menggelar #BerbudayeDiCilincing.
Kegiatan tersebut berupa pengajaran interaktif bersama SMPN 290 Marunda, Cilincing, di Museum Kebaharian Jakarta, Rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Utara, pada 23-24 April 2025.
Bertemakan Budaya Betawi kegiatan ini mengajak siswa-siswi untuk lebih peduli terhadap pelestarian budaya Betawi.
Pengajaran ini dibagi menjadi 6 pos berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 11 Tahun 2017 tentang pelestarian ikon budaya Betawi. Pos-pos pembelajaran ini akan dijalankan secara paralel.
Alhasil siswa-siswi akan merasakan pengalaman langsung di setiap posnya. Diantaranya Tour Rumah Si Pitung, Tari Nandak & Silat, Demo Masak Betawi, Baju Adat Betawi, Alat Musik Betawi, dan Kerajinan Tangan Ondel-Ondel.
Dinas Kebudayaan Jakarta Utara memberi dukungan penuh dalam bentuk memberikan alat musik Betawi beserta guru pengajarnya yang dapat
ditampilkan dalam pos pengajaran alat musik.
Selain itu, RUNCING #BerbudayeDiCilincing ini juga mendapatkan dukungan dari Suku
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Utara (Parekraf Jakut). Dukungan itu berupa mengutus 2 pasang Abang None Jakarta Utara per harinya sebagai pengajar di pos Tari Nandak & Silat dan Baju Adat Betawi.
Thendrian Liunardi, Ketua Program RUNCING menjelaskan nilai utama dari
kegiatan ini yang tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga pelestarian situs budaya lokal.
“Runcing berkonsep #BerbudayeDiCilincing ini untuk lebih mengenalkan budaya Betawi, melalui siswa siswi SMPN 290. Lewat pendekatan yang menyenangkan dan interaktif, kami ingin menunjukkan bahwa ada loh tempat wisata budaya Betawi di Cilincing dan belajar budaya itu bisa seru,” ujar Thendrian.
Devi, mitra RUNCING sekaligus Kepala Sekolah SMPN 290 Marunda Cilincing
menyatakan bahwa turut merasa bangga, dan mendukung program ini. Hal ini disebabkan tidak adanya mata pelajaran khusus budaya Betawi.
Dukungan juga diberikan Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta yang
menaungi Situs Marunda Rumah Si Pitung.
Sumardi, Kasatpel Situs Marunda Rumah Si Pitung mengatakan
RUNCING ditilik dari dari bahasanya berarti tajam.
“Artinya, dari ketajaman itu, saya yakin punya visi dan misi tertentu untuk anak-anak didik khususnya SMPN 290 ini,” ungkap Pak Sumardi.
Ia menambahkan bahwa Jakarta ini multibudaya, multietnis, dan multibahasa. Selain budaya Betawi itu sendiri, yang berkembang di Jakarta itu juga ada.seni-seni dan budaya dari seluruh Indonesia. Namun, khusus budaya Betawi ini menjadi
kebanggaan warga Jakarta.
“Apapun yang terjadi, budaya Betawi ini tidak boleh ketinggalan dari budaya-budaya yang berkembang lainnya di Jakarta,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan oleh Saleisya, perwakilan dari Abang None Jakarta Utara, yang menekankan peran penting generasi muda dalam melestarikan budaya.
“Karena sudah banyaknya budaya asing yang masuk, kita harus lebih gencar lagi terutama yang bergerak
di duta pariwisata untuk memperkenalkan ke generasi selanjutnya, tentang budaya Betawi, agar terus lestari di masa depan.”
Dari sisi praktisi budaya, Syafei seorang pengrajin ondel-ondel sekaligus
pengajar di pos Kerajinan Tangan Ondel-Ondel, turut mengapresiasi antusiasme peserta dan keseriusan panitia dalam kegiatan ini.
“Ini sangat positif ya bersama LSPR, anak-anak pun sangat antusias untuk
belajar, dan teman-teman panitia pun sangat luar biasa, mereka begitu apik menata acara.biar lebih hidup.”
RUNCING juga meluncurkan e-book mengenai pengenalan Budaya Betawi. Materi e-book ini menggunakan booklet Abang None Jakarta Utara 2024 sebagai referensi.
E-book ini bisa diakses melalui QR Code yang nanti akan ditempelkan di Situs Marunda Rumah Si Pitung dan di SMPN 290.
Sebelumnya, RUNCING telah mengadakan kegiatan sosial berupa program mengajar interaktif di Cilincing, Jakarta Utara, khususnya di Kampung Baru Nelayan dengan menggandeng sekolah informal, Sekolah Di Utara.
Di Main event kali ini, RUNCING kembali menghadirkan kegiatan serupa dengan mengusung topik baru, yaitu pelestarian budaya Betawi, dan berkolaborasi dengan sekolah formal SMPN 290 Marunda, Cilincing pada pada 23-24 April 2025 di Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta, Situs Marunda Rumah Si Pitung.
RUNCING #BerbudayeDiCilincing membuktikan bahwa pembelajaran tidak terbatas di ruang kelas, tetapi juga melalui aksi nyata yang berdampak pada masyarakat dan budaya lokal.