
Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID — Museum SAKA, selama ini dikenal menjadi lokasi pengembangan kebudayaan dan pengetahuan berbasis tradisi di Bali.
Menekraf Teuku Riefky dalam kunjungannya menilai Museum SAKA sebagai contoh nyata kolaborasi lintas sektor dalam mendorong daya saing industri kreatif digital.
“Kolaborasi antara seni rupa, teknologi, dan arsitektur berkelanjutan yang diterapkan di Museum SAKA mencerminkan sinergi kreatif yang dibutuhkan dalam ekosistem ekonomi kreatif saat ini,” ujar Teuku Riefky.
Museum SAKA ditambahkan Menekraf mampu membuka ruang kerja sama yang lebih luas antara sektor budaya, teknologi, pendidikan, dan pariwisata dalam kerangka penguatan nilai lokal yang berorientasi global.
“Museum SAKA adalah contoh bagaimana sinergi dan kolaborasi mampu memperkuat posisi budaya lokal dalam panggung global, sekaligus memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar,” imbuh Menekraf
Museum SAKA menghadirkan pengalaman mendalam mengenai warisan spiritual dan artistik Pulau Bali, berakar pada filosofi Tri Hita Karana, yaitu harmoni antara Tuhan, manusia, dan alam.
Dengan pendekatan kontemporer, museum ini menampilkan koleksi ogoh-ogoh, manuskrip kuno, gamelan, dan instalasi arsitektur reflektif yang menyatu dengan lingkungan sekitar.
Pada Museum SAKA terdapatnya koleksi teknik Kamasan dengan gaya seni lukis dan tempa logam kuningan tradisional Bali yang berasal dari desa Kamasan, Klungkung.
Lukisan Kamasan dikenal dengan detail yang rumit, warna cerah, dan cerita-cerita yang diambil dari mitologi Hindu-Bali.
Koleksi lain di museum Saka adalah ogoh-ogoh yang seringkali disebut sebagai seni instalasi, juga dapat dikategorikan sebagai seni patung tradisional Bali, khususnya dalam konteks perayaan Hari Raya Nyepi.
Kementerian Ekonomi Kreatif. akan terus mendorong kehadiran institusi serupa di berbagai wilayah Indonesia. Ini sebagai bagian dari strategi pembangunan ekosistem ekonomi kreatif yang berbasis kearifan lokal, inovasi teknologi, dan kolaborasi lintas sektor yang inklusif.