Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID– Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya.mendukung penuh Yayasan Pentas Seni Indonesia tampil dalam World Championship of Performing Arts (WCOPA) di Amerika Serikat.
Teuku Riefky menilai ajang itu mampu menggeliatkan berbagai subsektor ekraf seperti seni pertunjukan, musik, dan fesyen supaya bisa mengharumkan Indonesia.
“Kementerian Ekonomi Kreatif telah berkomitmen untuk optimalisasi talenta-talenta ekraf sehingga bisa terus tercipta pembinaan dan pengembangan subsektor yang memunculkan suatu bentuk kolaborasi,” ujar Menekraf Teuku Riefky saat menerima audiensi dari Yayasan Pentas Seni Indonesia di Jakarta.
Menekraf menambahkan ajang ini akan memperkenalkan kreativitas anak-anak bangsa kepada dunia. Kemenekraf akan mendukung dengan membuka jaringan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah, lembaga, dan swasta.
“Nantinya bisa diberikan fasilitasi berupa surat rekomendasi untuk partisipasi talenta-talenta berbakat dalam WCOPA. Pastikan proposal dibuat secara detail terkait timeline, success story, dan data-data peserta yang akan berangkat,” tambahnya.
Direktur Seni Rupa dan Seni Pertunjukan Kementerian Ekraf Dadam Mahdar menyampaikan bahwa WCOPA dapat melibatkan 3 subsektor ekraf sekaligus dari 6 kategori kompetisi (dance, vocal, modelling, acting, instrumentalist, and variety-pesulap) yang dipertandingkan.
“WCOPA, kita akan melihat kolaborasi dari berbagai subsektor ekraf seperti tari dan akting bisa masuk ke ranah seni pertunjukan, vokal dan permainan instrumen ke sisi musik, serta para peserta yang ikut kategori modelling akan mengarah ke fesyen,” kata Dadam Mahdar.
Anang Hermansyah, pendiri Yayasan Pentas Seni Indonesia dan Advisor WCOPA Indonesia mengatakan ajang menjadi olimpiade seni tingkat internasional pertama yang tak sekadar memperebutkan medali emas, perak, dan perunggu.
Hadiah dari WCOPA juga tersedia beasiswa pendidikan seni senilai $7.500 USD, workshop dan kontrak komersial internasional oleh industri rekaman dan film Hollywood. Kelompok peserta terdiri dari junior (5-15 tahun) dan senior (16-30 tahun ke atas) dengan keikutsertaan 77 negara.
“Kemampuan kreatif talenta Indonesia itu luar biasa. Kami ingin ada unsur keterlibatan negara dalam mendukung delegasi Indonesia yang berkarya ke WCOPA tahun depan” kata Anang Hermansyah.
“Saya paham bahwa para seniman yang mendapat dukungan dari negara masih minim. Tapi, saya yakin bahwa Kementerian atau lembaga punya kuasa untuk mempertemukan dengan pemilik modal sehingga semua bisa bersinergi,” sambungnya.
Feibe Pusung, National Director WCOPA Indonesia menjelaskan pihaknya punya harapan semua pihak bisa menunjukkan kapasitas dukungannya terhadap para peserta yang akan berangkat dari Indonesia. Kolaborasi yang solid akan membawa nama baik Indonesia ke kancah dunia.
“Yayasan Pentas Seni Indonesia didirikan untuk mewadahi setiap anak-anak yang bertalenta untuk mengembangkan bakat yang ada didalam dirinya dengan persiapan dan latihan menuju World Championship of Performing Arts.
“Jelang kompetisi, sudah ada 21 peserta yang terdaftar untuk kategori choir dan menyanyi solo. Kami juga akan membuka audisi untuk cabang seni lain seperti musik dan dance,” imbuhnya.
WCOPA sudah terselenggara sejak 1996 dan Indonesia baru berpartisipasi mulai 2015. Olimpiade seni ini memiliki tujuan mulia untuk membangun karakter talenta-talenta berbakat yang penuh daya cipta (kreatif dan inovatif), percaya diri, mandiri, dan mampu membangun jejaring internasional.
Keikutsertaan delegasi Indonesia dalam kompetisi ini sebanyak 8 kali dengan total mengumpulkan 200 medali sebagai bukti prestasi dalam bidang seni dan budaya.