Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – Musisi kenamaan Candra Darusman meluncurkan pemikiran kritisnya dalam buku bertajuk Invisible Cycle: Refleksi dan Solusi untuk Kemajuan Bangsa.sekaligus lagu baru berjudul “Salah Sendiri” di High Scope, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025).
Baik buku maupun lagu yang diterbitkan
Yayasan Pustaka Obor Indonesia Ini lahir dari kepedulian terhadap
kondisi bangsa sekaligus harapan akan masa depan yang lebih baik.
“Buku ini mengupas banyak kemiripan antara habitat kreasi dan habitat inovasi, masing-masing menjalani siklus yang sama,” ujar Candra Darusman.
Candra menjelaskan yang dimaksud Inovasi-proses membawa invensi teknologi kepada pengguna, pasar, dan industri.
“Membutuhkan strategi yang terencana, analisis efektif, pemetaan peluang, dan pemanfaatan kekuatan yang dimiliki serta dapat memenuhi berbagai kebutuhan manusia,” jelasnya.
Sedangkan kreasi, berakar pada ide dan penciptaan karya seni orisinal yang berdampak nyata bagi perbaikan kehidupan sosial kemasyarakatan.
“Keduanya digambarkan sebagai roda tak kasat mata (invisible cycles) yang harus terus berputar agar bangsa mencapai kemakmuran,” imbuhnya.
Indonesia menurut Candra sebenarnya telah menjalankan dua kaidah tersebut, namun berjalan lambat.
“Dua resep ini telah dijalankan dengan baik di negara-negara maju dan berhasil. Indonesia sendiri kalah cepat, kalah siklus dengan negara lain,” ungkapnya.
Buku karya Candra Darusman dan Agung Setiyo Wibowo ini ditujukan khusus bagi generasi muda Indonesia, terutama mereka yang lahir antara 1997–2012.
“Generasi ini saya harapkan menjadi tulang punggung kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Otokritik
Pemikiran kritis Candra Darusman juga tertuang dalam lagu berjudul “Salah Sendiri”. Sebuah refleksi mendalam Candra Darusman tentang persepsi
masyarakat dan kondisi bangsa.
“Syairnya berisi pandangan kritis namun santun, doa harapan serta ajakan untuk perubahan,” kata Candra.
Ia menambahkan Salah Sendiri sebenarnya otokritik atas kondisi bangsa saat ini.
“Manusia Indonesia buku karya Mochtar Lubis menjadi inspirasi saya menciptakan lagu ini. Indonesia jadi begini, ya karena salah sendiri. Sebuah otokritik agar kedepan lebih baik,” ujarnya.
Di single yang memadukan genre dangdut, orkestra dan jazz ini, Candra mengandeng Ike Nurjanah dan penyanyi asal Sri Lanka, Umaria, yang juga memiliki darah keturunan Indonesia,
“Kolaborasi ini saya harapkan dapat memperkuat pertukaran budaya dan diplomasi kreatif melalui musik,” pungkasnya.