Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID– Di tengah urgensi global menuju industri rendah karbon, Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025 kembali mengangkat tema “Sustainability for Industrial Transformation”.
Tema ini menjadi jawaban atas tantangan pembangunan dan transisi energi nasional, dengan membawa semangat integrasi antara teknologi inovatif, regulasi tangguh, serta kolaborasi antara regulator, industri, dan pelaku usaha.
Pamerindo selaku penyelenggara rangkaian IEE Series 2025, menegaskan bahwa keberlanjutan bukan lagi sekadar tujuan, melainkan katalis utama yang mendorong transformasi industri secara menyeluruh.
IEE Series 2025 menghadirkan berbagai teknologi mutakhir seperti alat berat bertenaga listrik, material rendah karbon, dan sistem manajemen sumber daya yang cerdas dihadirkan untuk menjawab tantangan tersebut, sekaligus mendukung target pembangunan berkelanjutan Indonesia.
Lia Indriasari, Country Manager Pamerindo Indonesia mengatakan melalui inovasi, kolaborasi, dan ruang komunikasi terkait perkembangan teknologi, regulasi serta isu nasional, pihaknya berharap IEE Series menjadi ajang internasional yang mempertemukan teknologi global dengan kebutuhan Indonesia.
“Pameran ini adalah platform nyata untuk menciptakan industri hijau, memperkuat pembangunan yang lebih berkelanjutan, serta mendukung misi Net Zero Emissions 2060,” ungkap Lia Indriasari.
Pada 10–13 September 2025, Construction & Engineering Week menghadirkan lima sektor utama: konstruksi, material bangunan, beton & teknologi, pengelolaan air dan limbah, serta manajemen bencana dan perlindungan sipil.
Seluruhnya terwakili dalam pameran Construction Indonesia, Concrete Show South-East Asia, Building Systems & Automation Indonesia, Water Indonesia, serta ADEXCO (Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference).
Diikuti lebih dari 600 perusahaan dari 40 negara, pekan pertama ini dipenuhi oleh berbagai inovasi teknologi untuk mendukung transformasi industri berkelanjutan.
Di area main outdoor JIExpo Kemayoran di minggu pertama ini dipenuhi dengan berbagai variasi alat berat mulai dari mini excavator, wheel loader, industrial lift, hingga truk pendukung konstruksi seperti dump-truck maupun firefighter.
Di area main outdoor ini, pengunjung dapat menyaksikan langsung deretan produk unggulan. Diantaranya United Tractors bersama Triatra, Gaya Makmur Tractors & Gaya Makmur Mobill,Altralk 1978 & Berca Mandiri Perkasa, Zoomlion Indonesia Heavy Industry, Traktor Nusantara.
Adapula, Aver Asia, Equipindo Perkasa, SDLG Indonesia Machinery, Sunhunk – Daswell, Mercedes-Benz Truck (DCVI), MC Group-Shacman hingga Hexindo.
Sejumlah brand tersebut memperkenalkan EV Truck, EV Wheel Loader dan EV Crawler Excavator hingga Dump Truck berbahan bakar bio-diesel.
Di hari kedua IEE Series 2025 ini, Hexindo pertama kalinya meluncurkan unit EV Truck mereka di pasar Indonesia, yaitu eAUMAN C, sebagai produk EV pertamanya
Prysmian, penyedia eco cable global, juga memperkenalkan teknologi E-Path (Eco Cable Pathway), yang dirancang untuk mengurangi jejak karbon, menghitung kadar CO2, serta menggunakan material daur ulang.
Eco cable sebuah inovasi teknologi yang penting di tengah tren pembangunan yang mengincar sertifikasi Green Building. Peserta pameran lainnya, Supreme Cable, juga membawa inovasi teknologi dengan menghadirkan solar cable-kabel.
Selama pameran diadakan sejumlah diskusi industri, seperti Construction Talk bertema “Smart Building Integration and Electrical Grid: Achieving Energy Efficiency and Resilience”.
Diskusi ini membahas efisiensi energi dan otomatisasi melalui teknologi smart building, dengan narasumber dari Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI), Asia Pacific Urban Energy Association (APUEA), Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI), serta Green Building Council Indonesia (GBCI).
Menyoroti tantangan penurunan emisi global, di mana konservasi energi melalui efisiensi menjadi langkah penting selain transisi ke energi terbarukan.
Salah satunya, yaitu teknologi smart grid yang memungkinkan sistem bangunan merespon kebutuhan energi dengan memanfaatkan IoT, otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan komunikasi real-time (RTC).
Isu keberlanjutan didiskusikan lebih lanjut pada workshop Green Product Council Indonesia (GPCI) bertajuk “HIJAU Bukan Sekadar Label: Bedah Tuntas Sertifikasi Green Label Indonesia, LCA, dan Ekonomi Sirkular”.
Dasi Agung Ospaman, Product Rating Development Analyst GPCI, menjelaskan metodologi Life Cycle Assessment (LCA) untuk mengukur dampak lingkungan produk dari awal hingga akhir siklus hidupnya.
Ia menekankan bahwa LCA menjadi dasar ilmiah dalam sertifikasi Green Label Indonesia dan membantu perusahaan fokus pada area dengan dampak lingkungan terbesar.
Menambahkan, Mochamad F. Dahlan, Vice Chief Operating Officer GPCI, menekankan pentingnya paradigma ekonomi sirkular berbasis prinsip 5R (refuse, reduce, reuse, repurpose, recycle). Menurutnya, saat inilah momentum yang tepat bagi Indonesia untuk beralih pada produk ramah lingkungan.
Di luar pameran teknologi, IEE Series 2025 juga bekerjasama dengan Repair Project yang mengubah sampah plastik Sungai Citarum menjadi papan tahan lama yang kemudian menjadi bahan plakat, podium panggung, hingga furnitur yang digunakan di area pameran.
IEE Series 2025 juga menegaskan.inisiatif keberlanjutannya di industri MICE melalui kerjasamanya dengan Rappo untuk mengolah sisa materi pameran tahun sebelumnya, seperti banner, menjadi merchandise dan decking-tiles. Hal ini dicanangkan demi mengurangi sampah hasil pameran, sekaligus membangun ekosistem keberlanjutan di industri MICE.
Para peserta dan pengunjung dapat menghadiri rangkaian IEE Series 2025 secara gratis pada 10–13 September dan 17–20 September 2025.
Seluruh konten juga bisa diakses secara virtual melalui IEE VExpo di https://vexpo.iee-series.com/.