Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENGUIDE.ID – Setahun Kementerian Ekraf menggelar Friends of Creative Economy (FCE) Meeting.
Forum internasional ini untuk mengidentifikasi isu strategis dan mendukung pengembangan kebijakan ekonomi kreatif global.
Menteri Ekraf Teuku Riefky menyebut FCE Meeting 2025 menjadi rangkaian perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional pada 24 Oktober 2025. Forum ini sebagai rekomendasi perumusan agenda ekonomi kreatif dunia pada World Conference on Creative Economy (WCCE) ke-5 tahun 2026.
“Prinsip WCCE ini menjadi landasan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal sehingga FCE Meeting 2025 bisa menghasilkan dampak yang lebih positif terhadap perkembangan ekonomi kreatif global,” ucap Menteri Ekraf Teuku Riefky saat membuka FCE Meeting 2025 di Ballroom Thamrin Nine, Jakarta.
Agenda FCE Meeting 2025 sebagai bentuk tindak lanjut kolaborasi yang didukung Kementerian Luar Negeri dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diikuti 434 peserta terdaftar secara hybrid termasuk perwakilan dari 51 negara.
“Melalui tema ‘Glocalisation of Creative Economy: Policies, Practices, Partnerships’, ekonomi kreatif dapat menjadi pusat perhatian dengan mengeksplorasi bagaimana kebijakan internasional dapat selaras dengan praktik dan kearifan lokal, serta seperti apa lanskap kreatif lokal bisa membentuk standar global,” ungkap Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi juga menyampaikan laporan terkait FCE Meeting 2025 yang diharapkan dapat menjadi diskusi yang produktif dan bermanfaat.
“Mengubah kreativitas dan inovasi menjadi sumber ekonomi yang kuat, hal ini tidak hanya menghasilkan kesejahteraan tetapi juga memberdayakan generasi muda dan perempuan, serta berkontribusi menjadikan kota-kota dari tiap negara lebih layak huni melalui penggabungan budaya dan kearifan lokal,” ujar Cecep.
Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Ekonomi Kementerian Luar Negeri Zelda Wulan Kartika menjelaskan perlunya kerja sama internasional yang inklusif.
“Ekonomi kreatif hanya dapat mencapai potensi sepenuhnya jika semua orang dapat berpartisipasi, berkontribusi, dan berdampak,” ujarnya.
Indonesia siap memfasilitasi dan mendukung upaya inovatif serta kolaboratif.
“Kementerian Luar Negeri telah membentuk unit baru untuk meningkatkan diplomasi ekonomi yang disebut Direktorat Jenderal Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan,” sambungnya
Agenda FCE Meeting 2025 mengangkat empat subtema yang menjadi perhatian pembangunan dunia seperti Planet, People, Prosperity, Partnership, and Peace (5P) sebagai dasar tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Bertepatan dengan 1 tahun Kementerian Ekraf, beberapa pencapaian ekonomi kreatif Indonesia menunjukkan potensi dan pertumbuhan pesat, di antaranya:
•Nilai ekspor neto produk ekonomi kreatif tumbuh sebesar 67 persen dengan total 25 miliar dolar AS dengan rentang waktu 11 tahun dari 2013-2024.
•Nilai tambah ekonomi kreatif terhadap PDB melonjak sekitar 119 persen, dari Rp 700 triliun menjadi Rp 1.532 triliun.
•Angka penyerapan lapangan kerja meningkat hingga 89 persen dari 14 juta pekerja menjadi 26,47 juta pekerja yang menggeluti industri kreatif.
Turut hadir dalam forum ini Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto beserta 13 Duta Besar dari Azerbaijan, Kosta Rika, Ethiopia, Iran, Kazakhstan, Armenia, Rumania, Kamboja, Rwanda, Swiss, Kuwait, Tunisia, dan Uni Emirat Arab.