
Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – InJourney Hospitality bersama Universitas Udayana berkolaborasi melakukan riset di Ethnobotanical Garden Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, KEK kesehatan pertama di Indonesia atau The Sanur.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang mencakup pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama untuk kegiatan yang berada di Ethnobotanical Garden The Sanur.
Christine Hutabarat, Direktur Utama InJourney Hospitality menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam mendukung visi KEK Sanur sebagai destinasi kesehatan dan pariwisata berkelas dunia.
“Sinergi antara akademisi dan praktisi menjadi elemen penting dalam menghadirkan kawasan berbasis riset, inovasi, dan berdaya saing global,” ujar Christine.
Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung hadirnya taman etnobotani berstandar internasional yang berbasis riset, edukasi, dan prinsip keberlanjutan. Selain itu, mendukung penguatan posisi KEK Sanur sebagai International Health & Wellness Destination, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam pengembangan pariwisata kesehatan berbasis ilmu pengetahuan dan kearifan lokal.
Universitas Udayana akan berperan aktif dalam pelaksanaan riset multidisiplin, meliputi kajian etnobotani, konservasi tanaman, biodiversitas, lanskap berkelanjutan, riset kesehatan berbasis alam (nature-based healing).
“Tujuan dari kolaborasi riset ini adalah hadirnya Ethnobotanical Garden yang dikelola berbasis sains, terkurasi, berkelanjutan, dan mampu.memberikan added value bagi kawasan KEK Sanur,” imbuh Christine.
I Ketut Sudarsana, Rektor Universitas Udayana, menyampaikan bahwa mewujudkan program Kampus Berdampak, perguruan tinggi tidak dapat berjalan sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi erat antara akademisi dan praktisi agar ilmu pengetahuan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menjadi bagian penting dalam implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berdampak langsung bagi pembangunan nasional,” ujarnya.
Riset yang dihasilkan juga diharapkan dapat mendorong inovasi pemanfaatan tanaman obat dan tanaman budaya, pengembangan modul edukasi bagi masyarakat dan pelajar, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui keterlibatan dosen, peneliti, dan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“InJourney Hospitality mendorong pengembangan living laboratory yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, kearifan lokal, memperkuat identitas budaya, prinsip keberlanjutan, dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pariwisata Indonesia,” tutup Christine.
Pengembangan Ethnobotanical Garden mengusung prinsip pembangunan berkelanjutan untuk mendukung pengurangan emisi karbon dan pencapaian target Net Zero Emission 2060.
Didukung riset akademik, taman ini menjadi implementasi nyata konsep Sustainable Tourism Destinations dan Sustainable Environment di kawasan pariwisata terpadu.




















