Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – Sempat setahun hiatus, solois gitar Patrick Lesmana kembali memperkenalkan karya musik keduanya yang berjudul “Yabai”.
Patrick mengungkapkan keunikan Yabai yang diambil dari bahasa Jepang berarti berbahaya, gila atau keren. Kata ini merepresentasikan sisi spontan, eksperimental dan energi tak terduga dalam musik yang dia tulis.
“Saya memilih konsep Jepang karena terinspirasi oleh kultur dan estetika seperti anime, seni visual, sampai cara musisi fusion Jepang seperti Casiopea, T-Square, dan Dezolve membentuk sound yang khas tapi tetap ‘tight’ dan teknikal,” terang gitaris muda asal Malang, Jawa Timur ini.
Pengaruh Progresif Rock/Jazz-Rock medio 60-80an seperti King Crimson, Frank Zappa, Yes, Genesis, Weed, Kansas, I.O.U (Allan holdsworth) dan lainnya, membuatnya tertarik untuk menggabungkan musik-musik prog-rock diatas dengan elemen musik Jazz-Fusion serta musik- musik game Jepang ke single “Yabai” tersebut.
“Yabai adalah judul EP saya yang sudah rilis di tahun 2023 lalu dan di dalam mini album saya tersebut juga ada lagu yang berjudul ‘Yabai’ yang saya perkenalkan sebagai single ke 2 setelah ‘Paradise Of Inner Fire’,” kata Patrick.
Ia menambahkan jika disimak secara keseluruhan, EP ini tidak berusaha menampilkan gitar sebagai instrumen utamanya melainkan semua instrumen bermain dengan porsi yang sama.
“Komposisi yang saya coba tonjolkan dalam lagu-lagu di dalam EP tersebut termasuk ‘Yabai’,” imbuhnya.
Secara komposisi, ia menjelaskan “Yabai” menggabungkan elemen progressive rock, jazz fusion, dan nuansa Japanese contemporary fusion.
“Ada banyak permainan time signature, harmoni kompleks, dan improvisasi yang tetap punya alur emosional,” ujarnya.
Penggemar gitaris kenamaan dunia seperti Allan Holdsworth, Al di meola, Eric johnson, Ritchie blackmore dan lainnya ini mengaku proses produksinya tidak menemui kendala yang berarti. Proses rekaman yang dilakukan di studio pribadinya Suara Wibu Production berjalan lancar.
“Tantangan terbesarnya justru menjaga keseimbangan antara teknikalitas dan feel, karena di genre seperti progressive fusion, mudah sekali terjebak dalam permainan rumit tapi kehilangan rasa,” terang Patrick.
Co-producer dari Cadaazz Pustaka Musik, Fransiscus Eko mengaku cukup lega bisa merilis lagu “Yabai”.
“Bisa merilis single kedua ini sudah membuat saya cukup lega. Yang masih nge-ganjel adalah video musik nya belum sempat di buat karena Patrick sendiri masih belum punya waktu luang ke Jakarta,” ungkap Fransiscus Eko.
Selepas merilis single ini, Patrick Lesmana berencana menampilkan komposisi musik dengan genre yang berbeda pada karya EP berikutnya,
“Saya tidak ingin terpatok satu genre saja, saya ingin menjadikan karya – karya solo saya sebagai sebuah kolase untuk menunjukan banyaknya repertoar yang saya dengarkan sehari-hari dan tidak berhenti di satu genre saja,” ujar Patrick.
Single dan EP “Yabai” karya Patrick Lesmana sudan bisa di simak di seluruh Digital Store Platform serta seluruh media sosial seperti Instagram feed dan story, Tiktok, Facebook dan lainnya.




















