Follow Eventguide.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel
EVENTGUIDE.ID – Libere, proyek infrastruktur Web3 di bidang penerbitan dan perpustakaan digital, yang berhasil meraih Juara Infinity Hackathon 2025.
Libere dikembangkan oleh dua talenta digital asal Bandung, Erdy Suryadarma dan M. Ridho Izzulhaq, dengan fokus membangun infrastruktur perpustakaan dan penerbitan digital berbasis Web3.
Dalam sesi penyerahan penghargaan, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyampaikan Libere menunjukkan bahwa talenta kreatif dan teknologi Indonesia mampu bersaing di tingkat global sekaligus menghadirkan solusi yang relevan bagi kebutuhan publik.
“Inovasi seperti ini penting untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional dan mendorong modernisasi layanan publik melalui pemanfaatan teknologi yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Infinity Hackathon merupakan inisiatif Kementerian Ekraf yang diselenggarakan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong lahirnya inovasi teknologi yang aplikatif, relevan, dan berdampak nyata bagi pengembangan ekonomi kreatif serta peningkatan kualitas layanan publik nasional.
Prestasi Libere juga diperkuat dengan terpilihnya Erdy Suryadarma dan M. Ridho Izzulhaq sebagai peserta Protocol Camp 2025, program pengembangan Web3 berskala internasional yang sangat selektif dan hanya menerima 20 builder dari berbagai negara di Asia.
Keikutsertaan ini menegaskan posisi talenta digital Indonesia yang kian sejajar dengan inovator dari Korea Selatan, Jepang, India, Thailand, dan Filipina.
Libere dinilai unggul berkat pendekatan teknis yang solid serta fokus pemanfaatan teknologi blockchain untuk mendukung layanan publik di sektor budaya dan pengetahuan.
Proyek ini mengembangkan sistem perpustakaan publik berbasis on-chain yang memanfaatkan blockchain dan NFT untuk pengelolaan kepemilikan digital, transparansi distribusi royalti kreator, serta tata kelola institusional yang akuntabel.
Libere merupakan infrastruktur Web3 yang dirancang untuk mendukung penerbit, perpustakaan, dan institusi dalam mendistribusikan buku digital secara aman dengan mekanisme royalti yang transparan dan terprogram.
Dengan menyelaraskan kepentingan kreator, penerbit, perpustakaan, dan mitra institusional, Libere menjawab tantangan pembajakan, sistem royalti yang tidak transparan, serta keterbatasan akses digital, sekaligus membuka peluang model distribusi baru berbasis kemitraan dan program CSR.
Kementerian Ekraf mencatat kolaborasi Libere dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pemerintah Kota Bandung sebagai contoh sinergi positif antara inovator teknologi, institusi pendidikan, dan pemerintah daerah. Inisiatif percontohan ini diharapkan memperluas akses pengetahuan digital sekaligus memperkuat keberlanjutan infrastruktur budaya publik.
Sementara itu, Erdy dan Ridho menyampaikan bahwa capaian ini menjadi motivasi untuk memperluas dampak Libere di tingkat regional. Keduanya dijadwalkan mempresentasikan perkembangan proyek pada sesi final Protocol Camp di Tokyo, Januari 2026, sekaligus membawa nama Indonesia dalam ekosistem inovasi Web3 Asia.




















