PT Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI) menggelar pameran permesinan kayu dan komponen manufaktur furnitur terbesar di Indonesia, IFMAC & WOODMAC yang berlangsung selama 4 hari, mulai pada 20-23 September 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
IFMAC & WOODMAC memiliki rekam jejak yang terkenal sebagai pameran dagang paling sukses di Indonesia yang didedikasikan untuk industri furnitur. Pameran IFMAC & WOODMAC menjadi platform solusi satu atap yang terintegrasi untuk bisnis manufaktur furnitur dan pengerjaan kayu di Indonesia dan Asia Tenggara untuk memenuhi kebutuhan produksi berkualitas tinggi.
Setidaknya ada 225 perusahaan internasional dan lokal akan menarik para pengunjung pameran untuk melihat beragam produk pameran meliputi mesin, perekat, pelapis, cat, perlengkapan dan peralatan, bahan kayu serta panel kayu perantara, pemrosesan kayu, solusi perawatan permukaan, komponen dekoratif, busa dan pelapis, dan banyak bagian terkait lainnya yang diperlukan untuk pembuatan furnitur.
Abdul Sobur, Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mengatakan nilai jual unik Indonesia sebagai pemasok pasar furnitur global berakar pada sumber daya alamnya, tenaga kerja terampil, harga kompetitif, keragaman budaya, dan produksi berkelanjutan. Sumber daya alamnya yang melimpah dengan ragam kayu yang sangat dicari di pasar furnitur global karena daya tahan, keindahan, dan karakteristiknya yang unik.
“Ditambah pengrajinnya yang terampil, furnitur buatan Indonesia banyak dicari karena presisi dan desainnya yang kreatif, selain karakteristiknya yang berkualitas tinggi dan harga bersaing yang dapat diproduksi lebih baik dengan teknologi global terkini,” kata Abdul Sobur.
Mengingat kesadaran akan produksi yang berkelanjutan, produsen furniture Indonesia sangat menenkankan praktik produksi yang berkelanjutan, termasuk penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan pengelolaan hutan yang bertanggung jawab.
Hal ini telah membantu membedakan produk furniture Indonesia di pasar global dan menarik konsumen yang sadar lingkungan. Pasar furnitur Indonesia berkembang pesat, didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan peningkatan ekspor.
Pelaku usaha akan terus mengevaluasi potensi permintaan produknya di pasar Indonesia, serta potensi ekspor ke negara lain, beberapa di antaranya menjadi alasan yang memotivasi para pelaku industri untuk bergabung pada pameran IFMAC & WOODMAC.
Ketua Indonesian Sawmill and Wood Working Association (ISWA), H.M Wiradadi Soeprayogo mengatakan, industri furnitur Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar.Pihaknya berkomitmen untuk mendukung perkembangannya melalui kemitraan strategis dan kolaborasi bersama WAKENI, dalam penyelenggaraan IFMAC & WOODMAC.
“Diperkenalkannya teknologi canggih dan solusi inovatif dari perusahaan global, kami dapat meningkatkan daya saing bisnis furnitur lokal kami, sekaligus menciptakan peluang baru untuk investasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
“Adanya injeksi teknologi, industri manufaktur furnitur Indonesia mampu memberikan produk ramah lingkungan berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen yang terus berkembang di seluruh dunia,” imbuh dia.
Kolaborasi antara produsen, desainer, dan pemasok furnitur internasional akan membantu produsen furnitur Indonesia untuk mengakses teknologi terbaru, tren desain, dan jaringan distribusi yang dapat mendukung pertumbuhan dan ekspansi mereka.
Untuk memfasilitasi pertukaran bisnis yang bermakna IFMAC & WOODMAC 2023 akan menampilkan 225 perusahaan dari 22 negara dan mengundang 15.000 pengunjung.
Pameran akan dilengkapi dengan beberapa kegiatan seminar oleh asosiasi industri yang akan berbagi wawasan tentang tren pasar dan perkembangan teknologi terkini. Pendaftaran pengunjung sudah dibuka untuk pelaku industri perdagangan internasional, ritel perusahaan, dan semua orang yang terlibat dalam perdagangan furnitur.