Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah World Hydropower Congress 2023. Kongres ini akan berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 31 Oktober-2 November 2023.
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Uno mengatakan kongres pembangkit listrik tenaga air bertemakan “Powering Sustainable Growth” ini diharapkan mampu menghasilkan solusi dan inovasi dalam upaya memperkuat pariwisata yang berkelanjutan dan mengedepankan ekonomi hijau.
Selain itu, Sandiaga meyakini event ini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, dimana akan ada lebih dari 1000 delegasi dan 175 high-level speakers dari 120 negara hadir pada kongres yang pertama kalinya kembali diadakan secara offline setelah pandemi COVID-19.
“Kongres ini memberikan pesan kepada kita untuk cepat tanggap menghadapi fenomena perubahan iklim. Salah satu upaya kita mencegah dampak perubahan iklim tersebut adalah memanfaatkan energi hijau dan terbarukan,” kata Sandiaga di Jakarta.
Selain itu, Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf/Baparekraf Masruroh mengungkapkan tema yang diusung event ini juga selaras dengan arah pengembangan pariwisata Indonesia yang mengedepankan keberlangsungan lingkungan.
Adapun hal tersebut dan potensi besar terselenggaranya kongres MICE Internasional dalam skala besar menjadi salah satu dasar Kemenparekraf memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan event ini mulai dari proses bidding pelaksanaan hingga publikasi di media sosial.
“Ini sesuai dengan visi (pembangunan) pariwisata (Indonesia), mendorong event-event MICE yang (mendukung) green tourism. Jadi tidak hanya mendatangkan wisatawan, event ini juga secara konten sendiri itu sesuai dengan visi pariwisata Indonesia,” Iyung, sapaan akrabnya.
“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program keketuaan ASEAN serta menjadi program road to World Water Forum (WWF) 2024 mendatang di Bali,” sambungnya.
Sementara itu President Designate of International Hydropower Association (IHA), Malcolm Turnbull, menambahkan air merupakan salah satu energi baru dan terbarukan tanpa emisi. Dan hal ini patut dimanfaatkan bangsa-bangsa di dunia sebagai pengganti sumber energi fosil.
“Saya berharap konferensi ini dapat meyakinkan pihak-pihak terkait di seluruh dunia untuk mencapai transisi energi zero emisi melalui pemanfaatan pembangkit listrik tenaga air,” ungkap Malcom mantan Perdana Menteri Australia periode 2015-2018 ini.