Kemeriahan Lima Tahun PS Inti Raga Silibet Kayu Putih dan Satu Tahun Asosiasi Ondel-ondel Indonesia (ASOI) menggelar Gebyar Budaya Tradisional. Acara digelar di bilangan H Ten Komplek Bulog Jakarta Timur pada Sabtu (2/12).
Acara dimeriahkan oleh 30 pasang Ondel-ondel, Karnaval, atraksi Seni Budaya Betawi serta ratusan penggiat UMKM.
Seperti diketahui, Pelestarian beragam jenis seni budaya Betawi hingga kini masih terus didorong oleh para penggiat seni untuk menjaga kelestariannya. Salah satunya PS Inti Raga Silibet Kayu Putih dan ASOI yang diprakarsai oleh Dani Silibet.
Kegiatan seni PS Inti Raga Silibet selalu mengikuti perkembangan zaman. Artinya, di setiap kegiatan yang dilakukan terkait dengan seni budaya Betawi, tidak terlepas dari pemberian materi tentang akhlak kepada setiap peserta yang ikut dalam pelatihan PS Inti Raga Silibet.
Kegiatan Lima Tahun PS Inti Raga Silibet Kayu Putih dan Satu Tahun Asosiasi Ondel -Ondel Indonesia (ASOI) ini didukung oleh Suku Dinas Kebudayaan (Sudin) Jakarta Timur, Dinas Kebudayaan (Disbud) serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta.
Dani selaku Pembina Silibet mengatakan,” bahwa sejak berdirinya PS Inti Raga Silibet, mau tidak mau, terus mengikuti perkembangan zaman dari waktu ke waktu yang selalu berubah-ubah.
Dengan begitu, Pencak Silat Silibet diharapkan bisa mendapat perhatian dari masyarakat ibukota, terutama bagi pelaku seni pencak silat Silibet itu sendiri.
“PS Inti Raga Silibet telah mendapat pengakuan bahkan penghargaan dunia internasional,” ungkap Dani.
Hal itu terbukti dengan kegiatan Pertukaran Budaya yang digelar di Singapura.
“Di kegiatan tersebut kami diundang langsung oleh Perdana Menteri Singapura. Serta puluhan penghargaan yang telah diraih,” jelas Dani.
Dengan beragam kegiatan dan penghargaan skala internasional yang telah diraih, diharapkan agar setiap kegiatan atau pementasan seni budaya perlu mendapat perhatian dari Pemerintah DKI Jakarta serta Pemerintah Pusat.
“Agar semua pihak, termasuk pemerintah DKI Jakarta memberi dukungan yang berarti. Artinya, bahwa setiap kegiatan seni budaya, selain itu di perguruan silat tidak ingin dicampuri dengan urusan bantuan secara politik,” kata Dani.
“PS Inti Raga Silibet tetap berpegang teguh dengan azas -azas budaya Betawi dan tidak ingin ‘dimasuki’ oleh unsur – unsur yang berbau politik,” tutupnya.