Malam Puncak Penghargaan Festival Film Bulanan digelar di Ballroom JIExpo Convention Centre and Theatre pada Sabtu (9/12/2023) malam.
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Malam Anugerah Festival Film Bulanan (Fesbul) sebagai sebuah perayaan bagi pelaku dan produk subsektor ekonomi kreatif.
“Fesbul dilahirkan untuk mengemban tugas penting sekaligus membawa suka cita. Menyediakan platform bagi para pembuat film Indonesia agar mendapat kesempatan yang sama,” ujar Sandiaga Uno saat hadir di malam Anugerah Festival Film Bulanan 2023.
“Film merupakan bahasa yang universal. Dan film menjadi media interaksi dan sinergi antara gagasan, kreativitas, kerja sama, juga mengintegrasikan manusia, menjadi jembatan antar generasi, ekosistem, buah cipta, dan sumber daya lainnya,” lanjut Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan sejak 2022, lebih dari 1.500 film pendek karya sineas seluruh Indonesia terkurasi dan diseleksi bulanan. Sementara pada 2023 dihasilkan 20 film terpilih yang menjadi nominee, 6 film di antaranya mendapat penghargaan tertinggi dari Anugerah Festival Film Bulanan 2023.
“Hal ini membuktikan bahwa film bukan lagi produk eksklusif, melainkan telah menjadi produk inklusif, di mana proses dan hasil dari kegiatan perfilman dapat menjadi salah satu kunci untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kreatif yang pesat,” ucapnya.
Selain itu, Fesbul juga berperan untuk menjadikan para sineas di Tanah Air naik kelas. Fesbul juga menjadi ruang belajar dan bertumbuh.
“Meskipun dalam perjalanannya, Fesbul masih memiliki banyak kekurangan dan membutuhkan keikutsertaan berbagai pihak, teman-teman sineas, dan para stakeholder agar dapat saling mendukung,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Menparekraf Sandiaga memberikan penghargaan kepada para pemenang Fesbul 2023.
Berikut nama-nama pemenang dalam Malam Anugerah Festival Film Bulanan 2023:
•Kategori Ide Cerita Terbaik;
Romansa Di Balik Pagar Akal, Rumah Produksi Hura Haru Film, Bandung Jawa Barat.
•Kategori Visual Terbaik;
Pepadu, Rumah Produksi Ruang Tengah Creative, Lombok, NTB
•Kategori Audio Terbaik;
Facticity, Rumah Produksi Javania Films da Rupa Rupa Films, Bantul, DIY
•Kategori Film Dokumenter Terbaik;
Sailum: Song of The Rustiling Leaves, Rumah Produksi Project Multatuli dan Atmakanta Studio, Timor Tengah Utara (TTU), NTT.
•Kategori Film Fiksi Terbaik;
Basri & Salma In a Never-Ending Comedy, Rumah Produksi Hore Pictures, Makassar, Sulawesi Selatan.
•Kategori Apresiasi Favorit Penonton;
Titip Sendal, Rumah Produksi Historia Kreator, Pontianak, Kalimantan Barat.