Pemerintah Indonesia terus mempersiapkan dan membenahi semua sisi dan sektor agar pelaksanaan Presidensi G-20 lebih optimal.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf) terus memantau kesiapan lokasi event G20. Terutama Bali dan Labuan Bajo di NTT. Ada dua side event yang akan diadakan di dua lokasi tersebut. Yaitu Tourism Working Group (TWG) 1 di Labuan Bajo dan TWG 2 serta Tourism Ministerial Meeting (TMM) di Bali.
“Dalam menghadapi Presidensi G-20, Kemenparekraf berkomunikasi erat dengan stakeholders pariwisata terkait di daerah guna menyukseskan rangkaian kegiatan G-20. Utamanya TWG 1 dan TWG 2,” kata Iman Santosa selaku Direktur Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf/Baparekraf.
Beragam koordinasi telah dilaksanakan sejak kick-off meeting pada 14 Februari 2022 di Jakarta yang melibatkan seluruh stakeholders terkait. Saat ini, Kemenparekraf tengah mempersiapkan TWG 1 pada 10-11 Mei 2022 yang akan diadakan di Labuan Bajo. Selain itu, Indonesia bersama dengan UNWTO, selaku induk organisasi internasional yang membawahi pariwisata, juga berkoordinasi dalam menyusun zero draft guideline yang telah dilengkapi dan disesuaikan dengan masukan dari Indonesia dan telah diserahkan kepada UNWTO pada 11 April 2022 lalu,” tambah Iman.
Kemenparekraf bersama dengan badan otorita daerah setempat telah melaksanakan berbagai survei terkait pelaksanaan TWG. Survei dilakukan pada awal Maret 2022 bersama dengan Kemenkomarves selaku Sherpa untuk meninjau kesiapan lokasi dan venue yang akan digunakan dalam pelaksanaan G-20.
“Pada dasarnya dalam survei-survei tersebut, venue dan lokasi telah siap dalam pelaksanaan G20, dibuktikan dari ketersediaan sarana fisik dan juga SDM untuk mendukung kegiatan. Adapun diadakan juga pembicaraan dengan stakeholders untuk menjamin agar harga akomodasi tetap terjangkau pada saat pelaksanaan G20,” ucap Iman.
Sebagai langkah optimalisasi, Iman juga menjelaskan bahwa Kemenparekraf berusaha melaksanakan koordinasi dengan daerah sebagai langkah persiapan kegiatan. Pada saat survei beberapa waktu lalu, Kemenparekraf turut melibatkan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo & Flores (BPOLBF) dan Desa Wisata Penglipuran di Bali agar siap menghadapi rangkaian kegiatan G-20.
“Dalam kaitannya untuk destinasi khusus, Indonesia melalui Kemenparekraf telah menyiapkan beragam destinasi seperti GWK, Jatiluwih, Pulau Komodo, dan lainnya. Di destinasi ini juga telah disiapkan paket wisata yang dikelola oleh Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA).
Namun, paket wisata ini sebenarnya lebih luas lagi cakupannya karena tidak hanya difokuskan untuk menangkap wisatawan selama pelaksanaan TWG, tapi juga working group lainnya yang tergabung dalam Finance Track, Sherpa Track, serta Engagement Group yang diadakan di Yogyakarta, Belitung, dan tempat-tempat lainnya.
Kemenparekraf bersama dengan IINTOA juga memasarkan 19 paket wisata, salah satunya melalui laman G20 di website resmi indonesia.travel. Para delegasi yang tertarik dapat memilih melalui paket yang tersedia dan akan langsung tersambung ke landing page paket wisata yang diatur oleh IINOTA. Selain itu, pada pelaksanaan TWG 2 dan TMM, Kemenparekraf juga akan menyediakan help desk untuk menjual paket-paket wisata bagi delegasi yang berminat melaksanakan liburan lanjutan setelah kunjungan mereka.
“TWG merupakan event utama Kemenparekraf. Side event Kemenparekraf dari 3 acara, pertama Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Global Conference 2022 (Bali, 21-24 Juni 2022), International Wellness Tourism Conference and Festival 2022 (Solo, 5-7 Agustus 2022), dan World Conference on Creative Economy (Bali, 5-7 Oktober 2022),” tutur Iman.
Dari berbagai persiapan ini, Iman ingin para delegasi dan dunia tidak perlu khawatir dengan kesiapan Indonesia untuk menerima kembali wisatawan internasional pasca pandemi. Sebab, Indonesia telah mengimplementasikan protokol CHSE yang ketat. Namun, di saat yang sama juga mempermudah akses masuk melalui penghapusan ketentuan karantina bagi mereka yang telah mendapatkan vaksin lengkap dan pengaktifan kembali fasilitas Visa on Arrival untuk 43 negara.
“Kemenparekraf ingin menyatakan bahwa Indonesia telah siap menyambut G20, terutama melalui pelaksanaan TWG dan TMM di Labuan Bajo, baik secara amenitas, aksesibilitas, dan atraksi yang didukung oleh SDM yang andal,” kata Iman.