Tahun 2022 Indonesia didapuk sebagai tuan rumah sejumlah event internasional bergengsi. Salah satunya adalah “Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022”. Event ini akan dilangsungkan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, pada 23–28 Mei 2022.
Kehadiran GPDRR sebagai konferensi multi-pemangku kepentingan yang dilaksanakan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), merupakan momentum yang sangat berharga bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinannya dalam mendorong mitra global dalam memperkuat kolaborasi agar pulih bersama dari krisis, khususnya dalam konteks perubahan iklim hingga penanganan pandemi COVID-19.
Dengan kata lain, GPDRR akan menjadi ruang untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan, dan mendiskusikan perkembangan dan tren terbaru dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dalam pernyataannya, di Jakarta (26/4/2022) mengatakan pemulihan sektor parekraf pascapandemi COVID-19 merupakan prioritas utama Kemenparekraf dengan berlandaskan pilar inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
“Penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Global Platform for Disaster Risk Reduction menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia kian tangguh dan kuat dalam menghadapi bencana. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang menerapkan pengendalian pandemi best practice di dunia,” ujar Menparekraf.
Lebih lanjut Menparekraf menjelaskan penyebab dan skala bencana berbeda-beda di berbagai negara, sehingga bisa direspons dengan melihat tren atau cara baru dari berbagai negara yang dapat diadopsi atau dijadikan pedoman dalam menyusun rencana penanganan risiko bencana untuk dunia yang lebih tangguh dan berkelanjutan, sehingga mempercepat proses pemulihan hingga normalisasi.
Selain itu, Presiden Jokowi berpesan bahwa forum internasional ini tidak hanya untuk menunjukkan peran dan praktik Indonesia dalam mengurangi risiko bencana, tapi sekaligus menjadi momentum dalam mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia kepada para delegasi GPDRR 2022 yang diproyeksi akan dihadiri lebih dari 5.000 partisipan dari 193 negara.
Untuk itu, pemerintah Indonesia terus mematangkan persiapan GPDRR 2022, baik dari segi amenitas, atraksi, hingga aksesibilitas, supaya pertemuan internasional tersebut dapat berjalan dengan aman dan nyaman, karena kondisi pandemi COVID-19 masih menyelimuti dunia.
Persiapan prosedur protokol kesehatan pun menjadi fokus pemerintah Indonesia. Beberapa catatan terkait prosedur protokol kesehatan yang akan diterapkan dalam perhelatan GPDRR 2022 di antaranya PCR-test saat kedatangan hanya dilakukan kepada partisipan yang memiliki gejala, partisipan yang direct ke Bali akan mengikuti prosedur PPLN yang berlaku, selama event berlangsung akan dilakukan antigen setiap memasuki venue atau PCR-test yang dilakukan setiap tiga hari.
“Penyelenggaraan GPDRR 2022 akan menjadi role model dalam penyelenggaraan event internasional di tengah pandemi COVID-19. Bagaimana aktivitas masyarakat dapat berjalan beriringan dengan situasi pandemi. Bagaimana kolaborasi antar kementerian/lembaga dapat mendorong pemulihan ekonomi secara nasional bahkan global,” ujar Menparekraf.
Menparekraf berharap adanya event GPDRR menjadi momen dalam menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja yang lebih luas, serta wujud dari kepulihan dan kebangkitan ekonomi tidak hanya secara nasional tapi juga global.
“Mari seluruh pihak saling bersinergi dalam menyukseskan pelaksanaan GPDRR 2022,” kata Menparekraf.