Mangkuluhur City yang diinisiasi oleh Tommy Soeharto itu mulai dibangun pada 2014. Bekerja sama dengan KG Global, kini kompleks terpadu itu di bawah kendali Darma Mangkuluhur Hutomo.
Mangkuluhur City menjadi salah satu dari tiga proyek besar yang kini dikembangkan oleh Darma.
“Untuk proyek besar, saya ada tiga proyek; Mangkuluhur City Jakarta, Golf dan Landed House di Sentul dan di Pecatu Bali,” kata Darma dalam bincang santai dengan Himpunan Anak Media (HAM) saat buka bersama di Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta, Selasa (19/3).
Mangkuluhur city mencakup bangunan hotel, tiga gedung, Office Tower 1 dengan 38 lantai, Crowne Residence 37 lantai, Regent 57 lantai. Next project adalah Tower 2, apartement dan perkantoran. Juga akan ada satu gedung pencakar langit di Mangkuluhur City setinggi 100 lantai. Di kawasan Mangkuluhur city saat ini masih ada area yang belum dibangun seluas dua hektare.
“Insya Allah (gedung 100 lantai) ini akan jadi ikon di Mangkuluhur City. Gedung 100 lantai itu mixed use building. Sekarang kita sudah desain, tinggal final kerja sama dengan investor selain saya. Di Gedung itu ada apartemen, office, data center dan boutiq hotel. Insya Allah akan jadi gedung tertinggi di Jakarta. Namanya Mangkuluhur Tower 2,” kata Darma.
Darma bertekad akan terus mengembangkan Mangkuluhur City.
“Saya mau Mangkuluhur City ini jadi
pusat startup bisnis. Jadi kalau mau ketemu orang, programming, semua ada di sini. Sekarang gedung-gedung lama kita renovasi, supaya orang tertarik ke sini, nggak ke SCBD terus,” tegas Darma.
Dalam pengembangan Mangkuluhur City, yang pertama dilakukan adalah renovasi hotel yang usianya sudah 20 tahun lebih. Renovasi sudah terlihat seperti di Restoran Beranda, berlanjut ke kamar-kamar, mulai lantai 14, lanjut lantai 18 dan 19.
“Semoga di akhir 2024 ini the whole building sudah baru semua,” ujarnya.
Proyek pengembangan properti multifungsi Mangkuluhur City ini pun mendapat sorotan khalayak. Menjadi sorotan bukan hanya karena struktur yang dibangun demikian massif, juga nilai konstruksinya yang menembus angka US$1 miliar atau sekitar Rp15 triliun (kurs per dolar Rp15.000).
Mangkuluhur City mulai dikembangkan pada 2014, menempati area seluas 4 hektare di daerah Semanggi Jakarta. Pengembangannya diinisiasi oleh pemiliknya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Proyek ini merupakan kolaborasi antara Wisma Purnayudha Putra dan KG Global Development. Wisma Purnayudha Putra dimiliki oleh Tommy, sementara KG Global Development dimiliki oleh Harry Gunawan dan Edy Hartono.
Nama proyek ini diambil untuk mengabadikan putra Tommy yakni Darma Mangkuluhur Hutomo. Kini kendali pengembangannya berada di tangan Darma.
Darma Mangkuluhur Hutomo merupakan putra sulung dari Tommy Soeharto dan Tata Cahyani. Di usianya yang saat ini 25 tahun, Darma mewarisi gurita bisnis Keluarga Cendana.
Generasi ketiga Pak Harto itu menyelesaikan sekolah SMA di Overseas Family School, Singapura pada tahun 2016. Kemudian Darma melanjutkan kuliahnya di EU Business School, Barcelona dan lulus pada tahun 2019.
Nama Darma tercatat sebagai komisaris di perusahaan yang dikelola sang ayah, Tommy Soeharto, yakni PT Wisma Purnayudha Putra atau yang dikenal sebagai Mangkuluhur Office.
Cucu Presiden Soeharto itu juga menjabat sebagai Dirut PT Humpuss Land. Perusahaan ini bergerak di bidang properti, konstruksi, real estate. Perusahaan ini pula yang mengembangkan Mangkuluhur City.
Darma juga merupakan pemilik bisnis Lounge In The Sky, restoran fine dining pertama di Indonesia yang memberikan pengalaman unik, makan di atas ketinggian 50 meter. Dia juga memiliki bisnis F&B BOCA RICA Tapas Bar & Lounge.
Darma juga sebagai Komisaris PT Intra Golflink Resorts (IGR). Perusahaan ini melakukan ekspansi bisnis yang massif dengan membangun lapangan golf di tiga lokasi (Sentul Bogor, Bali, dan Belitung) serta landed houses, hingga hotel mewah di Bali.