ARTJOG selama ini dikenal sebagai salah satu helatan seni rupa kontemporer berskala besar di Indonesia. Kehadiran ARTJOG setiap tahunnya tentu dinanti oleh banyak kalangan-tidak hanya para pegiat seni tapi juga publik dalam lingkup lokal maupun internasional.
Lebih mengenalkan pada publik, khsususnya pecinta seni digelar Road to ARTJOG 2024 Jakarta tepatnya di Galeri Salihara, Pasar Minggu , Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2024). Hadir dalam kesempatan tersebut Heri Pemad (CEO ARTJOG), Hendro Wiyanto (kurator ARTJOG), Zulfian Amrullah (Seniman) dan Ignatia Nilu (Penulis & Co-Curator ARTJOG 2024)
“Jakarta dipilih mengawali road to ARTJOG 2024 karena sebagai salah satu pasar terbesar ARTJOG. Hampir sebagian besar pengunjung, kolektor seni maupun pecinta seni kebanyakan dari Jakarta,” kata Heri Pemad, CEO ARTJOG.
“Road to ARTJOG ini adalah tradisi baru yang pertama kali coba, sekaligus ingin menyapa teman-teman di luar Yogyakarta,” sambungnya.
Heri menambahkan tidak tertutup kemungkinan kedepannya road to ARTJOG tidak hanya di Jakarta. “Bisa jadi ke Sumatra, Sulawesi, Jawa Timur dan lainya. Itu juga menjadi harapan kami nantinya bisa direalisasikan.”
Keputusan melakukan Road to ARTJOG 2024 ini, diakui Heri masih banyak yang belum mengetahui secara mendalam esensi maupun makna ARTJOG yang kini telah memasuki usia 17 tahun.
“Kita meyakini masih belum banyak publik yang tau maupun paham tentang apa itu sebenarnya ARTJOG. Begipula dengan orang-orang yang memilki keinginan untuk terlibat bahkan menjadi bagian dari ARTJOG itu sendiri. Informasi ARTJOG harus gamblang dan detil,” jelas Heri Penad.
Heri Penad dikesempatan tersebut sedikit berkisah tentang sejarah mula ARTJOG. Pertama kali lahir dengan label Jogja Art Fair atau JAF pada 2008 dan berganti menjadi ARTJOG pada 2010, perhelatan ini konsisten berevolusi dari segi gagasan dan bentuk hingga saat ini.
Selama bertahun-tahun, ARTJOG telah membuktikan kontribusinya bagi ekosistem seni rupa Indonesia. Sepanjang periode pelaksanaannya, puluhan pameran dan kegiatan seni dan budaya lainnya ikut diselenggarakan oleh ruang-ruang independen, galeri-galeri, dan komunitas seni di Yogyakarta dan kota-kota lain di sekitarnya.
Selain itu, ARTJOG telah menjadi katalisator dalam mengembangkan aspek pariwisata berbasis seni. Tak kalah penting, ARTJOG telah mengemas sebuah perhelatan seni rupa kontemporer menjadi tontonan yang populer sekaligus sarana pendidikan bagi khalayak luas.
Dalam perjalanannya, ARTJOG berkomitmen menghadirkan sebuah peristiwa seni yang lebih inklusif. Semangat ini diwujudkan dalam rancangan festival hingga pelaksanaan program-programnya. Sejak tahun 2022, ARTJOG telah melibatkan anak-anak dan teman difabel tidak hanya sebagai pengunjung, tapi juga partisipan pameran dan program lainnya.
Road to ARTJOG 2024 juga menyajikan Performa Kinestetik yang menghadirkan presentasi karya dari Zulfian Amrullah, seorang arsitek, perupa, dan pengarah artistik. Setelah banyak berkarya dengan bentuk dan fungsi kursi, kali ini Zulfian mengeksplorasi berbagai persepsi indrawi, pengadeganan, dan gerakan, sekaligus bereksperimen terhadap peluang narasi yang terus dibangun dari sebuah peristiwa seni.
Dialog atas pengalaman tubuh dalam karya instalasi masif ini juga akan diperkuat lewat pertunjukan tari yang dibawakan oleh Siska Aprisia, penari dan koreografer asal Sumatera Barat yang sudah kerap berkolaborasi lintas disiplin. Road to ARTJOG 2024-Performa Kinestetik akan berlangsung mulai 20 hingga 30 April 2024 di Galeri Salihara.
Informasi tiket dan cara berkunjung dapat diakses melalui media sosial dan website ARTJOG atau langsung kunjungi tiket.salihara.org
Sementara Hendro Wiyanto, kurator dan penulis berbasis di Jakarta yang menjadi anggota tim kurator hingga tahun 2025 mendatang mengungkapkan makna dibalik tema ARTJOG 2024-Motif: Ramalan.
“Ramalan sebenarnya bukan sekedar istilah main kata-kata ya. Ini sesuatu yang mungkin menjadi aktual kedepannya. Di jaman kolonial mereka sering meramal masa depan seniman Indonesia, begitupula para kritikus seni,” ujar Hendro.
Hendro pun mengajak seniman berkelindan di antara pengetahuan sejarah masa lalu dan ramalan atas masa depan yang selalu penuh kemungkinan, mengimajinasikan peristiwa dan sejarah masa depan.
ARTJOG Motif: Ramalan akan diselenggarakan pada 28 Juni-1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta. Menyambung keberlanjutan dari gelaran sebelumnya, ARTJOG kembali menghadirkan program-program pendukung seperti Young Artist Award, ARTJOG Kids, performa•ARTJOG, Exhibition Tour, Meet the Artist, Artcare, serta Jogja Art Weeks.